Jumat 12 Aug 2016 06:22 WIB

Data Ekonomi Positif Dorong Dolar AS Menguat

Petugas sedang menghitung mata uang dolar pada penukaran uang di Jakarta.  (Republika/Tahta Aidilla)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Petugas sedang menghitung mata uang dolar pada penukaran uang di Jakarta. (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama di perdagangan New York pada Kamis (11/8) atau Jumat (12/8) pagi WIB, didorong data ekonomi positif yang keluar dari Amerika Serikat (AS).

Departemen Tenaga Kerja AS mengumumkan, Kamis (11/8), bahwa dalam pekan yang berakhir 6 Agustus, angka pendahuluan untuk klaim pengangguran awal disesuaikan musiman mencapai 266 ribu, turun 1.000 dari tingkat direvisi minggu sebelumnya.

Data pengangguran yang positif, dikombinasikan dengan laporan angka penggajian atau payroll non pertanian yang kuat baru-baru ini, telah didukung spekulasi pasar bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada akhir tahun.

Laporan Departemen Tenaga Kerja AS Jumat (12/8) lalu menunjukkan total penggajian pekerjaan non pertanian AS naik 255 ribu pada Juli, mengalahkan perkiraan para ekonom naik hanya 180 ribu, dan tingkat pengangguran tidak berubah pada 4,9 persen.

Penghasilan rata-rata per jam untuk semua karyawan meningkat delapan sen menjadi 25,69 dolar AS, menyusul kenaikan dua sen pada Juni, menurut laporan tersebut.

Indeks dolar, yang mengukur mata uang greenback terhadap enam mata uang utama dunia, naik 0,24 persen menjadi 95,884 pada akhir perdagangan Kamis (11/8). Pada akhir perdagangan New York, euro merosot menjadi 1,1143 dolar dari 1,1175 dolar pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris turun menjadi 1,2965 dolar dari 1,3012 dolar. Dolar Australia turun ke 0,7702 dolar dari 0,7709 dolar.

Dolar AS dibeli 101,92 yen Jepang, lebih tinggi dari 101,28 yen di sesi sebelumnya. Dolar AS jatuh menjadi 0,9748 franc Swiss dari 0,9754 franc Swiss, dan turun tipis menjadi 1,2974 dolar Kanada dari 1,3061 dolar Kanada.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement