Kamis 04 Aug 2016 20:26 WIB

Aco Kukuhkan Gerakan Koperasi Jadi Kekuatan Ekonomi Asean

Logo Koperasi
Foto: wikipedia
Logo Koperasi

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Koperasi di Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN Cooperative Organization (ACO) sepakat mengukuhkan gerakan koperasi agar bisa menjadi kekuatan ekonomi di Asia Tenggara.

"Dengan 630 juta jiwa populasi di ASEAN, ini menjadi pasar yang luas sekaligus bisa dijadikan kekuatan ekonomi yang besar," kata Presiden ACO Abdul Fattah di Bekasi, Kamis (4/8). Hal tersebut merupakan salah satu poin kesepakatan yang tertuang dalam agenda ASEAN Cooperative Summit & Acotex 2016 di Hotel Santika Bekasi, Jawa Barat, Kamis (4/8).

Lima orang perwakilan ACO asal Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Vietnam, dan Kamboja bersama-sama membacakan poin deklarasi dalam kesempatan Peringatan Hari Jadi Ke-69 Koperasi yang bertepatan juga dengan Gelar Produk Unggulan Koperasi Jawa Barat serta ASEAN Cooperative Summit 2016.

Poin-poin lain yang turut menjadi bagian deklarasi, antara lain, kesepakatan membangun koperasi ASEAN bersama yang mengedepankan prinsip kerja sama niaga. Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi digital serta mengukuhkan ikatan dan ikon persaudaraan koperasi di ASEAN.

Fattah mengatakan bahwa pembacaan deklarasi tersebut merupakan tindak lanjut dari kesepakatan pemerintah negara-negara ASEAN pada tahun 2015. Hal itu yang menjadi titik awal disepakatinya koperasi ASEAN sebagai komunitas ekonomi ASEAN.

Potensi ekonomi yang besar di ASEAN diharapkan bisa dimanfaatkan oleh koperasi-koperasi yang berada di negara wilayah tersebut agar perputaran uang hasil transaksi populasi warga ASEAN tidak lantas dinikmati negara lain.

"Setelah terjalinnya sinergi antarkoperasi anggota ACO yang berada di ASEAN, ke depan bisa dilakukan pertukaran produk milik koperasi satu dengan lainnya. Transaksi niaga pun dimungkinkan terjadi karenanya," katanya.

Fattah menyebutkan salah satu peluang untuk dalam komoditas ASEAN yang bisa menjadi potensi pasar adalah kebutuhan konsumen terhadap produk halal. Kemudian juga perekonomian berbasis syariah. "Kebutuhan pasar terhadap produk halal ini diharapkan bisa dipenuhi konsorsium koperasi ASEAN," katanya.

Produk tersebut di antaranya komoditas kopi yang bisa dipasok dari koperasi di Indonesia, kemudian komoditas lain dipenuhi koperasi asal negara lain, dan seterusnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement