REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian menyatakan belum ada jeroan yang masuk pasar di tanah air meskipun keran untuk impor jeroan sudah dibuka lebar. Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Kemtan, Fini Murfiani mengatakan hingga saat ini realisasi impor jeroan yang masuk masih nihil.
"Kami sudah buka kesempatan impor, tapi tergantung respons dari importir. Karena Permentannya baru dikeluarkan, maka perlu waktu, masih proses," ujarnya, Jumat (29/7).
Fini menyatakan, Kemtan mencabut larangan impor jeroan sapi ke wilayah Indonesia untuk menstabilkan harga. Menurut Fini pencabutan larangan tersebut sudah sesuai dengan undang-undang demi memenuhi suplai kebutuhan masyarakat.
Ia juga menegaskan tak ada perbedaan antara impor daging sapi dengan jeroan. Dia mengatakan, ketika mengimpor sapi, di dalamnya juga terdapat jeroan, sehingga tidak ada bedanya jika ada impor jeroan secara khusus.
"Kuliner Indonesia itu dari jeroan, seperti keripik paru. Para pedagangnya mengaku kehabisan bahan baku. Makanya kita membolehkan lagi. Tapi tentu dengan analisis dan risiko aspek keamanan pangan," katanya.
Sementara itu Ketua Asosiasi Pengusaha Importir Daging Sapi Indonesia, Thomas Sembiring menambahkan, tidak semua komponen jeroan yang bisa masuk ke Indonesia, namun hanya tiga jenis yakni hati, jantung, dan paru.