Kamis 21 Jul 2016 17:31 WIB

Bank Jatim Pastikan Pemisahan UUS Tahun Ini

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nur Aini
Logo Bank Jatim (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Logo Bank Jatim (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BPD Jawa Timur (Bank Jatim) memastikan pemisahan (spin off) unit usaha syariahnya (UUS) menjadi bank umum syariah (BUS) dilaksanakan tahun ini. Untuk sementara, modal akan dipenuhi dari Bank Jatim dan Koperasi Karyawan Bank Jatim.

Usai paparan kinerja Bank Jatim di semester pertama 2016, Direktur Agrobisnis dan Usaha Syariah Bank Jatim, Tony Sudjiaryanto menyatakan spin off UUS Bank Jatim akan dilakukan tahun ini mengingat persiapannya sudah sejak setahun lalu dan Bank Jatim sudah mengajukan blueprint rencana ini kepada OJK.

Setahun terakhir ini, persiapan administrasi aneka izin spin off sudah berjalan dibantu konsultan.  Kinerja UUS juga meningkat. Bank Jatim sudah mengajukan penyertaan modal atas spin off UUS kepada OJK untuk kemudian menyusul pengurusan izin prinsip dan operasional. Setelah izin spin off dari OJK diperoleh, Bank Jatim akan menggelar RUPS untuk meminta persetujuan pemisahan aset.

''Pada RUPS 2015, kami sudah meminta persetujuan spin off di 2016. Karena sudah disetujui, kami berusaha merealisasikannya tahun ini,'' kata Tony, Kamis (21/7).

Soal besar modal, Tony mengatakan OJK berharap suntikan modal besar bagi BUS Jatim kelak. Karena itu selain dari modal dari Bank Jatim sebesar Rp 500 miliar dan Koperasi Karyawan Bank Jatim Rp 2 miliar, modal juga akan ditambah dari pemerintah daerah provinsi serta 31 kabupaten dan kota di Jawa Timur.

Pemberian modal Rp 500 miliar untuk BUS Jatim masih dari modal inti Bank Jatim terbilang aman. Modal bagi BUS Jatim sendiri sudah disisihakan. Per Juni 2016, CAR Bank Jatim mencapai 20,65 persen dengan modal inti sekitar Rp 5,4 triliun.

Awalnya, modal dari pemerintah daerah untuk BUS Jatim sudah bisa diberikan pada 2016 ini. Tapi hal itu belum bisa dilakukan karena anggaran sudah diatur alokasinya sejak awal tahun. ''Karena itu baru tahun depan ada tambahan modal dari pemerintah daerah. Itu pun harus dengan persetujuan DPRD sehingga butuh waktu, '' ungkap Tony.

Perkembangan UUS Bank Jatim sejauh ini dinilainya cukup baik. Per Juni 2016, aset UUS Bank Jatim mencapai Rp 1,8 triliun dengan pembiayaan Rp 800 miliar, DPK Rp 1,3 triliun, dan laba Rp 1,7 miliar.

UUS Bank Jatim sudah memiliki lima cabang syariah. Pada 2016 ini, Bank Jatim akan memiliki dua cabang syariah baru di Jember pada akhir Juli ini dan di Sidoarjo pada Agustus atau September mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement