Jumat 15 Jul 2016 11:09 WIB

Bulan Puasa, Kinerja Ekspor Indonesia 'Kinclong'

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Nidia Zuraya
Kapal Kargo pengangkut kontainer komiditi ekspor (ilustrasi)
Foto: sustainabilityninja.com
Kapal Kargo pengangkut kontainer komiditi ekspor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kinerja ekspor Indonesia mengalami peningkatan pada Juni 2016 atau saat bulan Ramadhan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) nilai ekspor mencapai 12,92 miliar dolar AS atau naik 12,82 persen terhadap posisi Mei 2016. 

Kepala BPS Suryamin mengatakan, nilai ekspor ini merupakan yang terbesar dalam beberapa bulan terakhir. "Tahun ini, ekspor kita paling tinggi pada bulan Juni," kata Suryamin dalam paparannya di kantor BPS, Jumat (15/7). Namun, jika dibandingkan Juni 2015, nilai ekspor turun 4,42 persen. 

Suryamin merinci, ekspor nonmigas mengalami kenaikan 11,12 persen dibanding Mei 2016 atau mencapai 11,73 miliar dolar AS. Sedangkan ekspor migas naik 23,92 persen dari 960 juta dolar AS menjadi 1,19 miliar‎ dolar AS. 

"Ekspor terbesar adalah kelompok lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 7,92 miliar dolar AS dan Bahan Bakar Mineral (BBM) 6,47 miliar dolar AS," kata Suryamin. 

Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Juni 2016 mencapai 69,51 miliar dolar AS atau menurun 11,37 persen dibanding periode yang sama tahun 2015, demikian juga ekspor nonmigas mencapai 63,01 miliar dolar AS atau menurun 7,92 persen.

Suryamin mengatakan, peningkatan kinerja ekspor masih lebih tinggi dibanding impor. Nilai impor hanya mengalami kenaikan 7,86 persen menjadi 12,02 miliar dolar AS dibanding Mei 2016. Sehingga ada surplus perdagangan sebesar 900,2 juta dolar AS. 

Secara kumulatif nilai impor Januari–Juni 2016 mencapai 65,92 miliar dolar AS atau turun 10,86 persen dibanding periode yang sama tahun 2015. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement