REPUBLIKA.CO.ID, BJAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengizinkan Perum Bulog untuk membeli bawang merah petani seharga Rp 15 ribu per kilogran dalam upaya membantu petani agar tetap memperoleh keuntungan dan bergairah menanam komoditas itu.
"Saat ini produksi bawang merah melimpah dan dengan Bulog membeli seharga Rp 15 ribu per kilogram maka petani sudah memperoleh keuntungan," kata Presiden Joko Widodo kepada pers di Istana Negara Jakarta, Kamis (14/7).
Hal tersebut disampaikan presiden saat bertatap muka dengan sejumlah redaktur media massa, yang juga dihadiri oleh Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, serta Juru Bicara Presiden Johan Budi.
Menurut presiden, pemerintah menurut rencana juga akan ekspor bawang merah mengingat saat ini produksi komoditas pertanian itu di dalam negeri melimpah di sejumlah daerah yang alami panen raya secara bersamaan.
Saat ini harga bawang merah di pasaran mencapai Rp 11-12 ribu per kilogram dan dengan harga itu petani mengalami kerugian.
Dari hasil kunjungan ke sejumlah produsen bawang merah seperti di NTB dan Brebes, Presiden Joko Widodo menyempatkan diri berdialog dengan para petani bawang dan mereka mengatakan tidak menginginkan apa-apa asalkan harga jualnya bisa stabil dengan harga Rp 15 ribu per kilogram sudah menguntungkan.
"Nanti kalau harga anjlok dan tidak ada yang beli justru petani tak mau lagi menanam bawang merah. Ini yang harus kita hindari," kata Presiden Jokowi.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan pemerintah akan terus membantu petani bawang agar tetap mau menanam dan memproduksi, mengingat komoditas tersebut sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia.
"Jangan sampai kalau petani bawang rugi terus-menerus dan tidak mau menanam bawang lagi malah jadi masalah nantinya," katanya.
Bawang merah merupakan salah satu bumbu masak yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia karena memiliki ciri khas yang berbeda dengan bawang merah impor.