Senin 27 Jun 2016 18:50 WIB

Investasi Migas Timur Tengah di Indonesia Capai 12,2 Miliar Dolar AS

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Kilang minyak/ilustrasi
Foto: desmogblog.com
Kilang minyak/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai investasi di sektor minyak dan gas bumi dari negara-negara Timur Tengah menyentuh angka 12,2 miliar dolar AS. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menjelaskan, salah satu kerja sama yang diteken adalah kesepakatan penyediaan pasokan elpiji antara PT Pertamina (Persero) dengan salah satu perusahaan migas nasional (NOC) asal Iran. Bahkan kerja sama ini disebutkan akan berlanjut dengan pengiriman pasokan minyak mentah dari salah satu lapangan migas Iran.

Sudirman menjelaskan, negara-negara Timur Tengah yang sudah berinvestasi di Indonesia sampai saat ini adalah Uni Emirat Arab, Qatar, dan Iran. Khusus untuk kerja sama soal pasokan minyak mentah, Sudirman menyebutkan bahwa hal tersebut masih berupa pembahasan tingkat tinggi antara Pertamina dengan salah satu NOC di Iran. Pertamina telah melakukan uji laboratorium dan menemukan bahwa minyak mentah yang dihasilkan lapangan migas Iran sesuai untuk diolah oleh kilang minyak di Indonesia.

"Sifatnya high level, Pertamina dan NOC Iran bisa duduk sama-sama matangkan," kata Sudirman.

Tak hanya itu, kerja sama dengan Iran juga mencakup penjaminan pasokan minyak mentah apabila nantinya kilang di Situbondo, Jawa Timur jadi dibangun.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja menambahkan, kerja sama yang dijalin oleh Pertamina dengan salah satu NOC Iran murni bussiness to bussiness. Pertamina, kata dia, bahkan juga berencana untuk ikut mengelola lapangan migas di Iran. Hanya saja ia menolak menjelaskan lebih jauh di blok mana saja Pertamina bakal ikut masuk. Rencananya, perjanjian kerja sama antara Pertamina dengan Iran bakal diteken sebelum Lebaran mendatang.

Sebagai informasi, target investasi yang masuk dalam lingkup ESDM tahun ini mencapai 51,45 miliar dolar AS. Angka tersebut terbagi ke dalam investasi sektor migas senilai 25,23 miliar dolar AS, listrik sebesar 16,37 miliar dolar AS, mineral dan batu bara sebesar 6,51 miliar dolar AS, dan energi baru terbarukan sebesar 3,34 miliar dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement