Sabtu 25 Jun 2016 03:55 WIB

Ekspor Produk Laut ke Cina Naik Hampir Sepuluh Persen

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Bayu Hermawan
Ikan tuna beku untuk komoditi ekspor
Foto: ANTARA
Ikan tuna beku untuk komoditi ekspor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekspor produk perikanan Indonesia ke Cina mengalami peningkatan dari US$ 83,47 juta menjadi US$ 119,31 juta pada tahun ini. Lewat tren kenaikan sebesar 9,17% itu membuat kerjasama perikanan Indonesia-Tiongkok diharapkan menguat.

Plt. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemdag Tjahya Widayanti mengatakan nilai ekspor hasil laut ke Tiongkok masih harus ditingkatkan. Ia berharap peningkatan bisa terjadi lewat promosi intensitf.

"Nilai ekspor ini relatif kecil dibandingkan potensi yang dimiliki Indonesia. Ekspor produk hasil laut dan perikanan Indonesia harus dapat lebih ditingkatkan lagi dengan memperkenalkan keunggulan kita melalui kegiatan promosi berkesinambungan," katanya.

Peningkatan hasil perikanan ke Cina ternyata berasal dari budaya masyarakat Cina itu sendiri. Atase Perdagangan RI di Beijing Dandy Satria Iswara menjelaskan masyarakat Tiongkok sangat menyukai mengonsumsi udang dan ikan.

Sehingga nyaris semua restoran dan rumah makan menyediakan menu produk hasil laut dan perikanan seperti ikan, udang, cumi, lobster, kepiting, kerang, hingga gurita.

"Bertambahnya penduduk dan meningkatnya kemampuan daya beli masyarakat Cina juga merupakan peluang yang tidak boleh terlewat begitu saja," ujarnya.

Selain perikanan, diketahui Cina merupakan mitra dagang utama Indonesia dengan total perdagangan migas mencapai US$ 42,48 miliar pada 2015.

Pada periode yang sama, ekspor nonmigas Indonesia ke Cina sebesar US$ 13,26 miliar. Adapun produk-produk ekspor nonmigas terbesar Indonesia ke Cina yaitu minyak kelapa sawit, kayu olahan, batu bara dan karet.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement