Jumat 24 Jun 2016 20:09 WIB

Industri Kendal Didorong Jadi Pusat Investasi Padat Karya

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja wanita di industri tekstil dan garment.
Foto: ipji.wordpress.com
Pekerja wanita di industri tekstil dan garment.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDAL -- Kawasan industri Kendal (KIK) didorong menjadi pusat kawasan industri padat kaya. Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan rencananya, di dalam KIK akan dikembangkan kawasan khusus pengembangan fashion yang terintegrasi dari hulu sampai hilir.

Menurut Saleh, pengembangan fashion city di dalam KIK sangat bagus sebab saat ini banyak industri garmen dan tekstil yang sudah mulai bergerak ke daerah Jawa Tengah. Apabila ini terus dikembangkan, maka dapat terkorelasi dengan industri-industri pendukung lainnya.

"Dalam hal ini industri garmen dan tekstil akan menyerap tenaga kerja yang cukup besar di Kendal," ujar Saleh usai mengunjungi Kawasan Industri Kendal, Jumat (24/6).

Saleh menambahkan, KIK sudah mendapatkan fasilitas kemudahan investasi dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Selain itu, KIK juga telah ditetapkan sebagai kawasan industri prioritas di pulau Jawa sesudah Gresik. Diharapkan, fasilitas ini dapat menjadi daya tarik investor untuk berinvestasi di Indonesia.

Pembangunan KIK merupakan joint venture antara pengembang swasta Indonesia dan Singapura. Dengan kerja sama tersebut, Saleh berharap dapat mengundang sejumlah industri untuk berinvestasi di Indonesia. Saleh mengatakan, KIK juga sedang merampungkan pembangunan infrastruktur untuk mendukung kelancaran logistik dan distribusi di kawasan tersebut.

"Fasilitas dry port untuk mengangkut kontainer apabila dihubungkan dengan rel kereta atau jalan tol, maka akan lebih mudah dan ongkos logistik jadi murah," kata Saleh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement