REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pertanian dan Pangan Denmark menyatakan keinginan untuk meningkatkan kerja sama dengan Indonesia di bidang agribisnis, khususnya untuk produk-produk susu (dairy products).
Seperti disampaikan dalam keterangan pers dari KBRI Kopenhagen yang diterima di Jakarta, Sabtu (11/6), keinginan untuk peningkatan kerja sama agribisnis itu disampaikan pihak Dewan Pertanian dan Pangan Denmark (DFAC) dalam pembicaraan dengan Duta Besar RI untuk Denmark Muhammad Ibnu Said.
Menanggapi keinginan Denmark itu, Dubes RI menyampaikan bahwa untuk mendukung peningkatan kerjasama di sektor agribisnis perlu tindaklanjut yang konkret dari nota kesepahaman kerja sama di bidang pertanian, yang telah ditandatangani pemerintah RI dan Denmark pada April 2016.
Duta Besar RI untuk Denmark bersama pejabat Fungsi Ekonomi KBRI Kopenhagen melakukan kunjungan ke pabrik pusat pengolahan Susu Arla Slagelse Mejeri, yang merupakan perusahaan berbasis koperasi untuk produk susu dan hasil olahan susu terbesar di Denmark.
Kunjungan yang diatur oleh DFAC dan dihadiri oleh kalangan diplomatik di Denmark itu bertujuan untuk memperkenalkan perusahaan produk susu terbesar Denmark.
Selain itu, kunjungan ke pabrik produk susu itu juga dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai perkembangan terakhir dan kemajuan dari sektor pertanian dan pangan Denmark, terutama pada sektor agribisnis.
Perusahaan Arla foods yang didirikan sejak 1880-an itu telah berkembang menjadi perusahaan produk susu yang menguasai sekitar 80 persen pasar di Denmark, dan saat ini telah mengekspor produknya ke berbagai negara di Eropa, Timur Tengah, Afrika dan Asia.
Perusahaan yang berbasis koperasi itu dimiliki oleh 12.650 petani/peternak yang tersebar di tujuh negara Eropa, seperti Denmark, Jerman, Swedia, Inggris, Belgia, Belanda dan Luksemburg.
Perusahaan Arla memiliki 16 pabrik produksi dan pengemasan, 19.025 karyawan dengan kantor pemasaran di 38 negara. Salah satu fokus atau target Arla Foods ke depan adalah memperluas pemasarannya ke negara-negara di Asia, termasuk Indonesia yang dianggap memiliki potensi investasi dan perdagangan yang besar bagi industri produk susu.