Rabu 11 Jun 2025 22:27 WIB

Bank Mandiri Taspen Terbitkan Obligasi Rp 3 Triliun

Dana obligasi digunakan untuk memperkuat pembiayaan kredit pensiunan.

Bank Mandiri Taspen akan menerbitkan obligasi sebesar Rp 3 triliun.
Foto: Bank Mantap
Bank Mandiri Taspen akan menerbitkan obligasi sebesar Rp 3 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) akan menerbitkan obligasi senilai total Rp 3 triliun melalui skema Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) II. Dana hasil penerbitan ini akan difokuskan untuk memperkuat pembiayaan kredit pensiunan dan mendorong pemberdayaan ekonomi bagi para pensiunan di Indonesia.

Direktur Bisnis Bank Mandiri Taspen, Maswar Purnama, menyatakan bahwa penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk memastikan keberlanjutan layanan keuangan bagi pensiunan. “Ini bentuk nyata komitmen Bank Mandiri Taspen dalam mendukung pengembangan wirausaha pensiunan,” kata Maswar dalam Investor Gathering di Jakarta, Rabu (11/6/2025).

Seluruh dana dari penerbitan obligasi akan digunakan untuk membiayai pertumbuhan kredit pensiun, yang pada 2025 ditargetkan tumbuh sebesar 11,6 persen. Saat ini, Bank Mandiri Taspen mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 51,6 triliun atau tumbuh Rp 5,4 triliun secara tahunan.

Untuk menjaga pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan, Bank Mandiri Taspen mengandalkan sejumlah strategi. Salah satunya adalah optimalisasi basis nasabah eksisting, terutama dari daftar pembayaran manfaat pensiunan (Dapem non-loan) yang telah memiliki hubungan aktif dengan bank.

Selain itu, peningkatan kontribusi dari produk-produk unggulan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan auto loan turut didorong sebagai bagian dari diversifikasi portofolio kredit.

Bank ini juga memperkuat sinergi dengan PT Taspen untuk memperluas akuisisi rekening pensiunan, serta menjalin kolaborasi dengan Bank Mandiri guna menjangkau nasabah payroll yang akan memasuki masa pensiun dalam tiga tahun ke depan. Penerapan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit juga dijalankan secara ketat, termasuk melalui proses verifikasi kesehatan dan evaluasi berkala berdasarkan profil risiko, khususnya pada segmen pensiunan.

Di sisi lain, penguatan manajemen risiko dilakukan melalui monitoring aktif terhadap nasabah non-performer agar rasio kredit bermasalah atau NPL tetap terkendali.

“Dengan strategi tersebut, kami optimistis target pertumbuhan kredit bisa dicapai secara terukur dengan tetap menjaga kualitas aset dan mendukung kinerja keuangan,” ujar Maswar.

Direktur Finance, Risk, and Operations Bank Mandiri Taspen, Putu Apriyanto, menambahkan bahwa obligasi ini juga bertujuan memperbaiki struktur pendanaan bank dengan menurunkan biaya dana atau cost of fund. Menurutnya, struktur pendanaan yang lebih efisien akan meningkatkan daya saing Bank Mantap dalam memperluas penetrasi pasar pensiunan.

Direktur Capital Markets Mandiri Sekuritas, Silva Halim, menjelaskan bahwa penerbitan obligasi PUB II akan dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, obligasi senilai Rp 1,5 triliun akan diterbitkan pada Juli 2025.

Tahap kedua dengan nilai yang sama dijadwalkan pada April 2026. Obligasi ini akan diterbitkan dalam dua seri, yakni Seri A dengan tenor tiga tahun dan indikasi kupon 6,30 persen hingga 7,00 persen, serta Seri B dengan tenor lima tahun dan indikasi kupon 6,40 persen hingga 7,10 persen.

Tahapan penerbitan dimulai dengan periode book building pada 11–18 Juni 2025. Masa penawaran umum PUB II Tahap I berlangsung pada 1 Juli 2025, dengan penjatahan pada 2 Juli dan penyelesaian pembayaran dari investor pada 3 Juli. Distribusi obligasi dilakukan pada 4 Juli dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dijadwalkan pada 7 Juli 2025.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement