Kamis 09 Jun 2016 00:13 WIB

IIF Terbitkan Obligasi Rp 2 Triliun

Rep: Sonia Fitri/ Red: Nur Aini
Layar monitor menunjukan pergerakan grafik surat utang negara di Delaing Room Treasury (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan
Layar monitor menunjukan pergerakan grafik surat utang negara di Delaing Room Treasury (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur Indonesia PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) kembali melakukan aksi korporasi berupa rencana penerbitan obligasi senilai Rp 2 triliun. Nilai obligasi yang ditujukan untuk kegiatan pembiayaan proyek-proyek infrastruktur nasional tersebut ditawarkan setelah dikurangi biaya-biaya emisi.

Aksi korporasi tersebut bekerja sama dengan PT Mandiri Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Securities dan PT Indo Premier Securities sebagai Penjamin pelaksana emisi. Sedangkan lembaga dan Profesi Penunjang lainnya yakni Kantor Konsultan Hukum Assegaf Hamzah dan Partner, Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro dan Surja. Posisi wali amanat diduduki PT Bank Mega dan Notaris Nanette Cahyanie Handari Adiwarsito.

Direktur PT Mandiri Sekuritas Donny Arsal menguraikan, perseroan  dan penjamin pelaksana emisi memperkirakan masa penawaran awal obligasi dari 8-17 Juni 2016. "Masa penawaran umum 1-14 Juli 2016 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 20 Juli 2016," kata dia dalam konferensi pers, di Jakarta, Rabu (8/6).

Direktur PT IIF Arisudono Soerono menjelaskan, obligasi yang diterbitkan memiliki tiga seri, yakni seri A atau pengembalian selama tiga tahun, seri B selama lima tahun dan seri C selama tujuh tahun. "Obligasi ditawarkan dengan nilai 100 persen dari jumlah pokok, bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga," ujarnya.

Pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada 19 Oktober 2016 sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi masing-masing adalah pada 19 Juli 2019 untuk seri A, 19 Juli 2021 untuk seri B dan 19 Juli 2023 untuk obligasi seri C.

Sebagaimana mandat yang diberikan pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan No 100/PMK.010/2009, Perseroan membidik pembiayaan terhadap delapan sektor infrastruktur meliputi transportasi, jalan, pengairan, air minum, air limbah, telekomunikasi dan informatika, ketenagalistrikan serta minyak dan gas.

Saat ini perusahaan memiliki portofolio yang beragam mencakup hampir 20 proyek, di antaranya meliputi proyek jalan tol, pengelola bandara dan bengkel perawatan pesawat serta operator pelabuhan.

IIF juga membiayai pembangunan infrastruktur telekomunikasi, produsen gas atau pipa gas, pembangkit listrik meliputi PLTA skala besar dan kecil, PLTU dan pembangkit tenaga matahari. "Perusahaan juga telah menjadi konsultan pendamping proyek jalan tol Trans Sumatera dan proyek pengadaan air bersih di Semarang Barat,"  ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement