REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) mencatat kinerja keuangan positif sepanjang tahun 2024, dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 17,63 persen menjadi Rp 122,51 miliar. Capaian ini disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Selasa (29/4/2025), yang juga menyetujui laporan tahunan, laporan keuangan, dan penggunaan laba bersih tahun buku 2024.
Laba bersih tersebut tercatat lebih tinggi dari perolehan tahun 2023 sebesar Rp 104,15 miliar, sekaligus melampaui target anggaran 2024 sebesar Rp 120,03 miliar.
Pertumbuhan laba ditopang oleh peningkatan pendapatan usaha sebesar 3,70 persen, dari Rp 1,34 triliun pada 2023 menjadi Rp 1,39 triliun pada 2024.
Selama lima tahun terakhir, IIF mencatat pertumbuhan rata-rata tahunan (CAGR) pendapatan sebesar 11 persen dan laba bersih sebesar 30 persen. Dari sisi permodalan, pertumbuhan tahunan rata-rata mencapai 11 persen.
Head of Legal & Corporate Secretary IIF Nastantio W Hadi menyampaikan bahwa sepanjang 2024, perseroan meningkatkan total komitmen pembiayaan baru sebesar 13,52 persen menjadi Rp 3,93 triliun.
“Pembiayaan tersebut tersebar di berbagai sektor, seperti air bersih, kawasan ekonomi khusus, jalan tol, telekomunikasi, infrastruktur sosial, dan gas,” kata Nastantio dalam siaran pers, Rabu (30/4/2025).
Selain pembiayaan, IIF juga memperoleh 10 mandat baru dalam jasa advisory dengan total nilai kontrak Rp 39 miliar. Mandat tersebut mencakup enam proyek ESG advisory, tiga financial advisory, dan satu proyek divestasi ekuitas.
Nastantio mengatakan, dengan kinerja keuangan yang solid dan komitmen pada prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG), IIF akan terus mendukung percepatan pembangunan infrastruktur nasional.
Ikuti Whatsapp Channel Republika