Rabu 08 Jun 2016 21:28 WIB

Kemenhub Kembangkan Dua Bandara di Sulsel

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Maman Sudiaman
Ilusstrasi Bandara Luwu .
Foto: Antara/Sahrul Manda Tikupadang
Ilusstrasi Bandara Luwu .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Geliat perekonomian di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) bakal kian terus meningkat. Kementerian Perhubungan telah membangun dan mengembangkan dua bandara yang berada di Sulawesi Selatan (Sulsel) yakni, Bandara Andi Jemma, Masamba, Kabupaten Luwu Utara, dan Bandara Bua, Belopa, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Suprasetyo mengatakan, peresmian kedua bandara tersebut diharapkan mampu mendorong peningkatan perekonomian di wilayah ini. 

"Dengan beroperasinya kedua bandara tersebut, semakin memudahkan aksesibilitas masyarakat di pulau Sulawesi, khususnya di Sulawesi Selatan," kata dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (8/6).

Suprasetyo menambahkan, jika biasanya, perjalanan yang ditempuh dari Luwu dan Luwu Utara ke Makassar melalui jalur darat kira-kira menghabiskan waktu sekitar 8 sampai dengan 15 jam. Dengan adanya penerbangan langsung dari Luwu ke Makassar maupun sebaliknya akan mempersingkat waktu tempuh menjadi hanya sekitar 1 jam.

 

Bandara Andi Jemma, ia katakan, memiliki lokasi yang strategis yaitu di pusat kota Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan atau sekitar 480 km dari kota Makassar. Sementara Bandara Bua atau yang dahulu bernama Bandara Ligaligo terletak di di Ibu Kota Belopa, Kabupaten Luwu. Lokasi bandara berjarak sekitar 10 km dari Kota Palopo dan sekitar 367 km dari Kota Makassar.

Suprasetyo menerangkan, Bandara Andi Jemma sendiri dikelola oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas III Ditjen Perhubungan Udara. Pengembangan bandara yang dilakukan sejak 2015, berupa pembangunan dan perluasan terminal penumpang dari 240 m2 menjadi 400 m2dan juga telah memiliki panjang landasan pacu (runway) 900m x 23 m serta panjang landasan hubung (taxiway) 75m x 15 m dan landasan parkir (apron) seluas 60m x 40 m.

Sedangkan Bandara Bua, yang juga dikelola Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas III. Pembangunan yang telah selesai meliputi pengembangan terminal penumpang seluas 240 m2, yang dilengkapi dengan fasilitas penunjang untuk calon penumpang seperti X-Ray dan Ruang Tunggu, memiliki panjang landasan pacu (runway) 1.400 m dan lebar 30 m, mempunyai kekuatan 15 F/C/Y/T. Panjang  taxiway 191,5 m dan lebar 18 m. Sedangkan landasan parkir (apron) memiliki panjang 80 m dan lebar 60 m.

Selain kedua bandara tersebut, Sulawesi Selatan telah memiliki bandara lainnya yaitu antara lain,  Bandar Udara Arung Palakka di Kabupaten Bone, Bandar Udara Pongtiku di Kabupaten Tana Toraja, Bandar Udara Sangia Nibandera di Kabupaten Kolaka, dan Bandar Udara Sultan Hasanuddin di Kabupaten Maros.

Ia menuturkan, pembangunan dan pengembangan terminal baru Bandar Udara Andi Jemma dan Bandar Udara BUA sesuai dengan fokus kerja Kemenhub dalam meningkatkan kapasitas sarana, prasarana dan kualitas pelayanan transportasi. 

"Keberadaan bandara ini merupakan wujud komitmen Kementerian Perhubungan guna membangun Indonesia dari pinggiran, daerah terluar, terdalam, terisolir, rawan bencana serta memiliki potensi ekonomi yang tinggi dan pariwisata," katanya menambahkan.

 

 

 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement