Selasa 15 Jul 2025 14:26 WIB

Kapal Terbalik di Mentawai, Seluruh Penumpang Selamat dan Sudah Dievakuasi

Kemenhub sebut evakuasi korban dilakukan Basarnas usai gelombang tinggi.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), merespons insiden terbaliknya kapal boat di Selat Sipora. (ilustrasi)
Foto: Foto AP/Nabil al-Jurani
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), merespons insiden terbaliknya kapal boat di Selat Sipora. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), merespons insiden terbaliknya kapal boat di Selat Sipora, Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, pada Senin (14/7/2025). Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Muhammad Masyhud, menyatakan pihaknya telah menerima laporan dari Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Sikakap terkait kejadian tersebut.

“Kami turut prihatin atas musibah kecelakaan kapal tersebut,” ujar Masyhud dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (15/7/2025).

Baca Juga

Berdasarkan laporan terakhir dari Kantor UPP Kelas III Sikakap, seluruh penumpang yang berjumlah 18 orang dan sebelumnya sempat dilaporkan hilang, kini telah ditemukan dalam keadaan selamat. Masyhud menjelaskan, seluruh korban telah dievakuasi ke Pelabuhan Tuapejat dengan menggunakan kapal Basarnas.

“Berdasarkan laporan awal, kapal jenis long boat berbahan kayu dengan mesin 3 x 40 PK ini bertolak dari Sikakap menuju Tuapejat pada pukul 07.00 LT, dan berangkat dari pelabuhan rakyat milik swasta (Wisma Lestari),” ucap Masyhud.

Ia menjelaskan, kapal mengalami kecelakaan sekitar pukul 11.00–12.00 LT akibat gelombang tinggi yang mencapai 3–4 meter di wilayah Selat Sipora, hingga menyebabkan kapal terbalik. Proses pencarian dan penyelamatan melibatkan Basarnas, TNI AL, Polri, UPP Sikakap, serta masyarakat setempat.

“Ditjen Perhubungan Laut akan terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), untuk memastikan proses investigasi atas kejadian ini berjalan sesuai ketentuan,” kata Masyhud.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement