Rabu 08 Jun 2016 14:21 WIB

Pembangunan PLTU Batang Diharap Rampung dalam 3 Tahun

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nidia Zuraya
Megaproyek PLTU Batang.
Foto: Ist
Megaproyek PLTU Batang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah telah mengupayakan pendanaan untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Batang di Jawa Tengah. Pembangunan proyek ini nantinya akan mendapat sokongan dana dari Japan Bank for international Cooperation (JBIC) dan beberapa sindikasi perbankan komersial internasional‎.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, pihaknya berharap pengerjaan pembangunan PLTU Batang bisa diselesaikan dalam tiga tahun ke depan.

"Ini kan kontruksinya sudah dilakukan. Mudah-mudahan 36 bulan ke depan kontruksinya diselesaikan. Kalau teknisnya tetap jalan," kata Sudirman di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (8/6).

Sudirman menjelaskan, dengan penyelesaian pembangunan PLTU ini, maka pemerintah bisa menambah pasokan listrik untuk sekitaran Pulau Jawa. Apalagi pulau Jawa dengan jumlah penduduk dan perkembangan industri yang kian meningkat, membutuhkan pasokan listrik dengan margin 30 persen.

"Kan kita bangun ini (PLTU Batang) dengan kapasitas 2x1.000 MW. Ini bisa menjaga pasokan Pulau Jawa," papar Sudirman.

Terpisah, Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Darmin Nasution menuturkan,‎ PLTU Batang ini memang sudah lama dinantikan oleh pemerintah. Sebab PLTU Batang ini sudah lama tidak dikerjakan, lebih dari empat tahun. Dengan kapasitas yang cukup besar, maka PLTU ini akan memberikan dampak yang besar pula.

"Ini jadinya di Istana karena Pertimbangan Presiden kalau sudah financial closing ini kan sudah tinggal jalan‎. Makanya Presiden menanggap bagus kalau acara peresmian dilakukan di Istana," papar Darmin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement