REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik Divisi Regional Nusa Tenggara Timur (Perum Bulog Divre NTT) mengirimkan sapi ke DKI Jakarta sebagai bagian dari langkah pemenuhan kebutuhan daging.
"Ini masih uji coba antarlembaga untuk kepentingan pemenuhan daging jelang Ramadhan ini," kata Kepala Bagian Humas Perum Bulog Divre NTT Oni Nawa kepada Antara di Kupang, Rabu (1/6).
Menurut dia, uji coba pengiriman sapi dari Bulog NTT ke Bulog DKI Jakarta itu baru dimulai dengan pengiriman 40 ekor sapi bali yang berwarna merah. Sapi bali tersebut, oleh Bulog NTT dibeli dari para peternak di Pulau Rote sebagai salah satu sentra baru ternak sapi di Nusa Tenggara Timur.
"Untuk tahap pertama kita beli 40 ekor dan kita kirim ke Bulog DKI Jakarta bulan lalu," katanya.
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur Dani Suhadi mengatakan, NTT telah mengirim 14 ribu ekor sapi ke DKI Jakarta. "Sejak Januari hingga saat ini sudah kita kirim 14 ribu ekor sapi ke DKI sebagai bagian dari implementasi kerja sama pengiriman sapi ke ibu kota negara itu," katanya.
Dia mengaku pengiriman dilakukan sangat lancar dengan memanfaatkan kapal khusus sapi yang diberikan pemerintah melalui Kementerian Perhubungan. Menurut dia, dengan kapal sapi maka harga sapi dijual proporsional, karena ongkos armada sudah tidak lagi menjadi beban pemilik sapi.
Menurut dia, dengan kapal sapi yang berkapasitas 500 ekor itu, Pemerintah NTT bisa dengan mudah mengirim sapi dalam jumlah itu untuk pemenuhan kebutuhan warga di Jakarta. Dalam dua bulan terakhir saja, kata Dani, sudah 11 kali rotasi pengiriman sapi ke DKI dengan total 5.500 ekor. "Karena sekali kirim 500 ekor maka jika sudah dilakukan 11 kali menjadi 5.500 ekor. Angka itulah menggenapi jumlah 14 ribu ekor itu," kata Dani.
Dia mengatakan, untuk 2016 ini, Pemerintah NTT menetapkan kuota pengiriman sapi sebanyak 56.250 ekor.
Jumlah itulah yang akan dikirim hingga akhir 2016 demi menjaga stabilitas stok sapi di daerah berbasis kepulauan ini.