Jumat 27 May 2016 15:39 WIB

Sun Life Donasi untuk Beasiswa Pascasarjana Ilmu Aktuaria

Pekerja sedang melintas didepan Menara Sunlife, Jakarta, Ahad (4/10).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pekerja sedang melintas didepan Menara Sunlife, Jakarta, Ahad (4/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sun Life Financial Asia (Sun Life) dan The University of Waterloo menandatangani perjanjian untuk mengembangkan jumlah tenaga aktuaris yang masih sedikit  di Indonesia. Sun Life akan mendonasikan 500 ribu dolar Kanada untuk membentuk program beasiswa pascasarjana bidang ilmu aktuaria internasional yang akan diluncurkan oleh University of Waterloo.

Beasiswa pascasarjana ditujukan untuk ilmu aktuaria dan proyek pengembangan manajemen risiko di Indonesia yang dikenal sebagai READI (Risk Management, Economic Sustainability, and Actuarial Science Development di Indonesia / Manajemen Risiko, Ekonomi yang Berkelanjutan, dan Pengembangan Ilmu Aktuaria di Indonesia) yang saat ini sedang dilaksanakan oleh University of Waterloo.  

 

Sun Life akan memastikan keberhasilan program serta tercapainya tujuan pada sektor pemerintah, swasta, dan lembaga pendidikan, dalam perencanaan dan pelaksanaan. Sementara itu, University of Waterloo siap untuk membantu universitas-universitas di Indonesia untuk meluncurkan program pelatihan kerja terpadu yang efektif. 

Nantinya kegiatan-kegiatan akan berupa melakukan kegiatan-kegiatan yang menarik para siswa sekolah menengah atas yang berpotensi untuk menempuh program ilmu aktuaria, meningkatkan kursus ilmu aktuaria dan akses untuk meningkatkan kapasitas para dosen, dan membangun program pelatihan kerja yang terpadu di Indonesia yang membekali para siswa dengan ketrampilan praktis dan siap kerja.

 

Kevin Strain, Presiden Sun Life Financial Asia mengatakan Indonesia merupakan pasar utama Sun Life di Asia. "Kami gembira dapat bermitra dengan Pemerintah Kanada dan University of Waterloo dalam mengembangkan sumber daya manusia di bidang aktuaria dan risiko.  Kegiatan ini akan membantu memperkuat industri asuransi di Indonesia dalam jangka panjang," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement