REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Direktur PT Federal International Finance (FIF) Suhartono mengatakan, meski industri otomotif cenderung stagnan, pertumbuhan pembiayaan di FIF pada kuartal I 2016 mengalami pertumbuhan 13 persen. Pertumbuhan ini didukung oleh kelebihan FIF dalam hal big data.
"Berdasarkan data kami, dari total 10 juta customer terdapat sekitar 4,5 juta customer yang aktif dan strategi kami yakni customer yang repeat order," ujar Suhartono di Jakarta, Selasa (17/5).
Suhartono menambahkan, di tengah kondisi penjualan otomotif yang stagnan, market share Honda masih mengalami pertumbuhan yang menjanjikan yakni dari 63 persen pada 2015 ke 68 persen di 2016. Untuk produk syariah ke depannya FIF akan mengembangkan produk baru yakni haji dan umrah.
Selain itu, FIF juga akan melakukan pendekatan ke pesantren untuk memfasilitasi pendidikan secara syariah. Suhartono menambahkan, pada tahun ini FIF Syariah tidak lagi menjadi unit usaha namun menjadi perseroan dengan nama PT Syariah Multifinance Astra.
"Harapannya dengan produk pendidikan syariah ini, ada portofolio baru untuk kami agar bisa bertumbuh. Kami optimistis dengan produk baru tersebut bisa tumbuh sampai 20 persen pada tahun ini," kata Suhartono.
Suhartono menjelaskan, kebutuhan pendanaan FIF pada tahun ini yakni sebesar Rp 30 triliun sampai Rp 32 triliun. Menurutnya, FIF mencoba membangun kreatifitas modern
melalui aplikasi digital dengan partner maupun end user. Selain itu, FIF juga mulai mencoba masuk di dunia e-commerce yakni dengan Klik FIF untuk pembiayaan sepeda motor dan Mentimun.co.id untuk elektronik.
Baca juga: KUR tak Lagi Menjadi Dominasi Perbankan