Ahad 15 May 2016 15:01 WIB

Bank Mandiri Catat Laba Bersih Rp 3,8 Triliun di Kuartal I 2016

Rep: C37/ Red: Nur Aini
Bank Mandiri (ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA/WIHDAN
Bank Mandiri (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatatkan laba operasional sebesar Rp 9,7 triliun hingga akhir Maret 2016. Laba tersebut tumbuh 15,9 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 8,3 triliun.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, laju kenaikan laba operasional tersebut ditopang oleh pertumbuhan pendapatan operasional yang meningkat Rp 2,4 triliun atau tumbuh 16,3 persen menjadi Rp 17,2 triliun.

Pertumbuhan tersebut bersumber dari kenaikan pendapatan bunga bersih dan premi bersih sebesar 19,1 persen menjadi Rp 13,0 triliun dan peningkatan fee based income yang juga tumbuh 8,0 persen menjadi Rp 4,2 triliun.

"Kami bersyukur atas pencapaian ini karena membuktikan Bank Mandiri tetap dapat mengelola produktivitas aset, liabilities dan bisnis transaksionalnya dengan baik, di tengah tantangan perlambatan kondisi ekonomi domestik dan internasional serta insiatif perseroan yang mulai melakukan penuruan suku bunga menuju single digit secara bertahap,” kata Kartika, Ahad (15/5).

Sepanjang kuartal I 2016, Bank Mandiri mencatatkan laba bersih hingga Rp 3,8 triliun. Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) juga naik menjadi Rp 655,1 triliun pada akhir Maret 2016 dari Rp 628,7 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.

Dari pencapaian tersebut, total dana murah (giro dan tabungan) yang berhasil dikumpulkan Bank Mandiri mencapai Rp 406,5 triliun, yang terutama didorong oleh peningkatan tabungan sebesar Rp 18,2 triliun menjadi Rp 248,8 triliun.

Sementara itu, kredit UMKM perseroan hingga Maret 2016 mencapai Rp 74,6 triliun, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 72,4 triliun. Khusus untuk kredit Mikro, pertumbuhannya mencapai 59,1 persen, dari Rp 8,9 triliun di triwulan I/2015 menjadi Rp14,2 triliun hingga Maret 2016.

Sementara itu, total pencairan kredit perseroan selama tahun 2016 mencapai Rp574,7 dimana sebesar 85,7 persen diantaranya merupakan kredit produktif. "Peningkatan kredit produktif tersebut termasuk pembiayaan ke sektor infrastruktur serta usaha mikro kecil dan menengah," imbuhnya.

Seiring realisasi proyek-proyek infrastruktur oleh pemerintah, hingga Maret 2016, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit ke sektor infrastruktur sebesar Rp 46,42 triliun. Meskipun kondisi perekonomian nasional maupun regional masih belum kondusif, jumlah ini lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya, yang tercatat sekitar Rp 45 triliun.

Bank Mandiri juga turut menyalurkan pembiayaan khusus dengan skema penjaminan pemerintah, yaitu melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hingga akhir 2015, jumlah nasabah KUR Bank Mandiri tercatat sebanyak lebih dari 466 ribu nasabah dengan limit sebesar Rp 21,7 triliun.

Adapun penyaluran KUR pada sepanjang tahun lalu mencapai Rp3,5 triliun dan dikucurkan kepada 70.318 debitur. Total penyaluran KUR hingga triwulan I/2016 mencapai limit Rp 3,7 triliun, atau 28 persen dari target penyaluran KUR tahun 2016 sebesar Rp 13 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement