Jumat 13 May 2016 20:34 WIB

Pasarkan Bright Gas, Pertamina Bidik 200 Ribu Rumah Tangga

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
 Petugas mengisi tabung Bright Gas di stasiun pengisian bulk elpiji PT Pertamina di Plumpang, Jakarta, Jumat (13/5). (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Petugas mengisi tabung Bright Gas di stasiun pengisian bulk elpiji PT Pertamina di Plumpang, Jakarta, Jumat (13/5). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menggenjot penjualan tabung Bright Gas 5,5 kg untuk meningkatkan volume penjualan Liquified Petroleum Gas (LPG) perusahaan. Sejak diluncurkan pertama kali pada Oktober 2015, hingga saat ini tabung Bright Gas 5,5 kg telah terjual sebanyak lebih dari 100 ribu tabung.

"Kami harapkan dalam jangka tiga bulan ke depan, kami dapat menyapa 200 ribu lebih rumah tangga target pasar Bright Gas 5,5 kg sehingga dapat berkontribusi dalam upaya pencapaian target-target perseroan sekaligus semakin meningkatkan kehandalan pasokan energi untuk masyarakat konsumen yang lebih luas,” ujar  Wianda Pusponegoro, Vice President  Corporate Communication Pertamina, Jumat (13/5). 

Wianda menyebutkan, Pertamina yang sebelumnya selalu merugi dari bisnis LPG hingga Rp 4 triliun per tahun karena menjual Elpiji kemasan 12 kg di bawah harga keekonomian, kini berangsur positif. Menurutnya, penyesuaian harga elpiji non subsidi kemasan 12 kg yang dilakukan bertahap hingga pada level keekonomian, menjadikan peluang bagi badan usaha lain untuk berkompetisi di pasar LPG non subsidi.

“Dalam kaitan itu pula kami hadirkan Bright Gas kemasan 5,5 kg untuk menangkap peluang pasar yang ada sekaligus sebagai produk penyangga antara elpiji bersubsidi kemasan 3 kg dan elpiji 12 kg,” ungkap dia.

Menurut Wianda, selain ingin menangkap pasar baru Pertamina juga ingin memanfaatkan swing user, di mana berdasarkan pantauan perusahaan sekitar 53 persen pengguna loyal elpiji 12 kg saat ini juga diketahui membeli elpiji 3 kg dalam frekuensi yang lebih rendah, misalnya sebagai cadangan. Selain itu, Pertamina juga menangkap peluang konsumen dengan karakter low usability yang jumlahnya cukup besar.

“Konsumen ingin mendapatkan LPG dengan harga terjangkau tetapi tetap sesuai untuk status ekonomi serta behavior mereka dalam memasak dan Bright Gas 5,5kg adalah pilihan yang tepat untuk konsumen dengan karakteristik tersebut,” ujar Wianda.

Untuk terus mendorong masyarakat mampu tetap menggunakan LPG non subsidi, lanjutnya, Pertamina kerap melakukan promo dengan cara trade in atau tukar tabung. 

“Konsumen elpiji 3 kg yang ini beralih ke Bright Gas 5,5 kg dalam banyak kesempatan secara seasonal kami lakukan promo trade in untuk penukaran tabung kosong Elpiji 3 kg dengan Bright Gas 5,5 kg cukup hanya dengan membeli isi LPG-nya saja," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement