REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rapat paripurna, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyayangkan rendahnya pertumbuhan ekonomi kuartal I. Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), hal ini disebabkan oleh rendahnya serapan anggaran oleh beberapa kementerian.
Kendati demikian, JK mengatakan, masih rendahnya serapan anggaran untuk belanja modal dan barang oleh kementerian dan lembaga masih dapat dipahami. "Itu dapat dipahami karena selalu awal tahun itu dalam proses tender," kata JK di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (10/5).
JK pun kemudian mengingatkan pertumbuhan ekonomi kuartal I ini masih lebih baik daripada kuartal I tahun sebelumnya. "Tapi memang lebih rendah dibandingkan dengan triwulan akhir tahun lalu," tambah dia.
Lebih lanjut, ia pun mengaku optimistis pertumbuhan ekonomi di kuartal II akan lebih baik. Sebab, sejumlah proyek dari program-program pemerintah sudah mulai berjalan. Menurut dia, proses tender terkadang masih diperlukan dalam sebuah proyek.
JK mengatakan, salah satu kementerian yang telah melakukan penyerapan anggaran dengan baik yakni Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Sedangkan, menurut dia, kementerian lainnya belum memiliki perencanaan yang sebaik PU.