Senin 09 May 2016 18:56 WIB

Satelit BRI Siap Diluncurkan

Rep: C37/ Red: Nur Aini
Satelit Komunikasi. Ilustrasi.
Foto: satnews.com
Satelit Komunikasi. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Persiapan Bank Rakyat Indonesia (BRI) terkait launching Satelit sudah semakin matang. Tahapan final performance test yang dilaksanakan di pabrik Space Systems/Loral, LLC (SSL) Palo Alto, California, telah dilalui dengan sukses.

Corporate Secretary BRI, Hari Siaga Amijarso menjelaskan, final Spacecraft Pre-Shipment Review juga sudah dilakukan, sehingga proses manufaktur satelit telah dinyatakan selesai dan sesuai dengan requirement pada kontrak.

“Berikutnya satelit siap dikirim ke Kourou untuk persiapan peluncuran,” ujar Corporate Secretary BRI, Hari Siaga Amijarso, di Jakarta,Senin (9/5).

Hari mengungkapkan, pengiriman ke lokasi peluncuran (Kourou) dilakukan pada 8 Mei 2016 dengan menggunakan pesawat kargo Antonov-124, dan diperkirakan tiba pada tanggal 9 Mei 2016 waktu Kourou, French Guiana.

“BRI, SSL dan Arianespace telah menyepakati bahwa peluncuran akan dilakukan pada tanggal 8 Juni 2016 jam 20.30-21.15 UTC atau tanggal 9 Juni 2016 waktu Indonesia,” kata Hari.

Sementara itu, untuk pembangunan satellite control facility sudah hampir 100 persen. Hari menjelaskan, tim teknis telah selesai melaksanakan sebagian besar proses Instalasi dan Site Acceptance Test (SAT) yang akan dilanjutkan dengan End to End Testing (ETE).

"Untuk operator satellite control facility juga sudah ready, baik secara keilmuan maupun praktek," tutur Hari.

Terkait dengan coverage risiko dalam penutupan BRIsat launch and in orbit insurance, kata Hari, Bank BRI bersama Jasindo (Ketua Konsorsium Asuransi Lokal) dan Marsh (Broker Asuransi Internasional) telah menyelesaikan wording dalam polis asuransi BRIsat. "Jasindo pun telah menyampaikan secara resmi polis tersebut kepada BRI,” ujarnya.

Hari menjelaskan, BRISat merupakan salah satu inovasi BRI untuk memberikan layanan jasa perbankan secara optimal kepada seluruh masyarakat Indonesia hingga ke seluruh penjuru tanah air. Dengan beroperasinya BRISat ini nantinya BRI akan lebih menghemat pengeluaran biaya operasional sebesar 50 persen dibandingkan jika melakukan sewa jasa satelit untuk komunikasi jaringan.

"Selain itu yang tak kalah pentingnya, bisa meminimalisir gangguan jaringan sekitar 11 ribu kantor, 22 ribu Automatic Teller Machine (ATM) BRI, dan 180 ribu Electronic Data Capture (EDC) BRI,” kata Hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement