Senin 02 May 2016 19:15 WIB

Deflasi April Dinilai Bukan karena Daya Beli Konsumen Anjlok

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution
Foto: Republika.co.id
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution

REPUBLIKA.CO.ID,‎ JAKARTA -- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, nilai deflasi pada April sebesar 0,45 persen bukan karena daya beli masyarakat anjlok. Menurut dia, pemerintah secara tidak langsung mampu menekan harga lebih stabil.

"Untuk bisa melihat naik-turunnya daya beli masyarakat, maka perubahan harga ini harus dikomparasikan dengan pendapatan masyarakat," ujar Darmin, di kantornya, Jakarta, Senin (2/5).

Menurut Darmin, inflasi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) tiap awal bulan hanyalah memotret perubahan, baik penurunan maupun kenaikan harga dalam waktu tertentu. Sedangkan, untuk melihat bagaimana kondisi daya beli masyarakat‎, harus dilihat selama satu tahun, baru bisa disimpulkan apakah ada penurunan atau kenaikan daya belinya.

‎Di sisi lain, Darmin menilai bahwa masih ada beberapa komoditas pangan yang harus dicek ke lapangan untuk memastikan apakah harga komoditas seperti bawang merah, bawang putih, cabai, dan komoditas lain ikut turun. Sebab, nilai deflasi yang dikeluarkan BPS merupakan nilai keseluruhan. "Kita akan cek dulu, tapi sejauh ini masih oke," ujarnya.

Baca juga: Harga Gabah Petani Terus Anjlok

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement