Jumat 11 Feb 2022 11:54 WIB

Unilever Indonesia Cetak Laba Rp 5,7 Triliun

Produk Foods and Refreshment menjadi penopang utama pertumbuhan Unilever Indonesia.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
 Tampilan logo Unilever, dipajang di luar kantor pusat PT Unilever Indonesia Tbk. di Tangerang, Indonesia, Selasa, 16 November 2021.
Foto: AP/Tatan Syuflana
Tampilan logo Unilever, dipajang di luar kantor pusat PT Unilever Indonesia Tbk. di Tangerang, Indonesia, Selasa, 16 November 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Unilever Indonesia, Tbk.  mencatat penjualan bersih sebesar Rp 39,5 triliun pada 2021 meski pertumbuhan penjualan domestik nasional melambat sebesar 8,0 persen. Kategori produk Foods and Refreshment menjadi penopang utama pertumbuhan dengan membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 1,4 persen di tahun 2021.

"Unilever membukukan laba bersih sebesar Rp 5,7 triliun meski menghadapi berbagai tantangan berat di sepanjang tahun 2021," kata Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk., Ira Noviarti dalan keterangan pers, Jumat (11/2).

Baca Juga

Gelombang kasus Covid pasca libur tahun baru dan Idul Fitri, serta munculnya varian Delta sangat mempengaruhi daya beli masyarakat. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diterapkan di berbagai wilayah di Indonesia di beberapa bulan di tahun 2021.

PPKM telah mempengaruhi daya beli konsumen terutama pada segmen pasar dimana Unilever Indonesia beroperasi. Selain itu, berbagai harga komoditas yang menjadi bahan baku, beberapa diantaranya crude-oil, palm-oil juga mengalami lonjakan harga yang signifikan dibandingkan dengan tahun 2020.

"Lonjakan harga bahan baku, penurunan daya beli konsumen akan produk kami, dan waktu transisi untuk kembali ke daya beli sebelum pandemi hanyalah sebagian dari berbagai tantangan yang muncul di tahun 2021," katanya.

Maka, pencapaian di tengah berbagai tantangan berat ini sebagai sesuatu yang membawa optimisme di tahun-tahun mendatang. Unilever terus menggenjot berbagai produk yang memiliki peluang besar, misalnya dari kategori Foods and Refreshment yang berhasil menopang pertumbuhan Perseroan di tahun ini.

Lebih jauh Ira menjelaskan mengenai kategori Foods and Refreshment yang menyambut perubahan perilaku konsumen saat pandemi. Seperti terjadinya peningkatan kesadaran konsumen akan kesehatan secara menyeluruh.

Pada Kuartal IV 2021, Perseroan meluncurkan beberapa inovasi lain yang sejalan dengan strategi prioritas  dalam hal perluasan portfolio ke segmen premium dan value serta memperkuat core. Seperti meluncurkan Vaseline Gluta-Hya Serum Burst Lotion, Best-selling varian Body Lotion + Hand Cream dari USA, Love Beauty & Planet Tucuma Butter & Vanilla dan Vitamin C & Juicy Mandarin, dan Dove Baby.

Disamping itu, Perseroan terus memastikan keberadaan dari produk-produk dengan kemasan dan harga yang terjangkau dari Rp 500 hingga Rp Rp 2.000 dari brand-brand besar sehari-hari.  Seperti diantaranya Royco, Bango, Rinso, Sunlight, Sunsilk, dan Clear.

Ira mengatakan, dua tahun melewati pandemi merupakan masa reset dan menyiapkan landasan yang kuat untuk pertumbuhan dan kemenangan jangka panjang. Berbagai pengalaman tersebut juga menjadi dasar untuk menjawab berbagai tantangan dengan tepat sasaran.

Unilever mengeluarkan lima prioritas strategis Unilever Indonesia untuk menghadapi 2022. Diantaranya memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand besar dan produk utama melalui inovasi yang terdepan untuk menstimulasi konsumsi konsumen, memperluas dan memperkaya portfolio ke value dan premium segment, memperkuat kepemimpinan di channel utama (GT dan Modern Trade) dan channel masa depan (e-Commerce), memimpin di Digital & Data Driven capabilities, dan tetap menjadi yang terdepan dalam mewujudkan bisnis yang berkelanjutan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement