REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mulai melakukan sensus ekonomi 2016.Kegiatan ini dilakukan satu bulan penuh pada bulan Mei.Salah satu masyarakat yang dikunjungi BPS adalah Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Darmin Nasution.
Bertempat di rumah dinas, Jalan Widya Chandra IV Jakarta Selatan, dua orang petugas BPS mulai datang di rumah tersebut. Petugas Sensus Ekonomi Widiastuti menuturkan, pihaknya akan melakukan pendataan mengenai perekonomian di rumah Menko Perekonomian Darmin Nasution. Beberapa yang akan ditanyai terkait Sensus Ekonomi, apakah ada aktivitas usaha yang dilakukan di rumah dinasnya tersebut.
"Kita akan survei misalnya, apakah di rumah Pak Darmin, istrinya melakukan aktivitas jual online seperti sprei dan lain-lain. Kalau ada mereka omzetnya berapa, nanti kita data semua. Kemudian di kategorikan ini jenis usaha apa," kata Widiastuti, Ahad (1/5).
Dia menambahkan, pencacahan ini bukan hanya dilakukan di masyarakat umum hingga ke tingkat menteri. Bahkan rumah dinas presiden pun akan disurvei, apakah ada kegiatan lain di rumahnya.
"Pak Jokowi kan punya usaha di Solo, jadi masuk sensusnya di sana. Kita cuman yang di rumah dinasnya saja kita survei. Dilihat apakah di rumah dinasnya ada usaha lain atau tidak," paparnya.
Sensus Ekonomi 2016 sendiri mulai dilakukan awal Mei. Sebanyak, 340 ribu petugas pencacah lapangan Badan Pusat Statistik (BPS) tersebar di 81.789 desa dan kelurahan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan kepada seluruh Kementerian/Lembaga yang terkait untuk mendukung penuh keberhasilan survei yang akan berlangsung pada 1-31 Mei 2016 ini.