Jumat 15 Apr 2016 13:44 WIB

Kemenpar: Wisata Halal Belum Didukung Banyak Mushala Nyaman

Rep: C37/ Red: Nur Aini
Lombok menjadi salah satu destinasi wisata halal
Foto: bppdntb
Lombok menjadi salah satu destinasi wisata halal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata mengungkapkan, perkembangan wisata halal di Indonesia saat ini belum begitu berkembang cepat karena masih belum didukung oleh fasilitas yang memadai, seperti mushala yang nyaman.

Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Kementerian Pariwisata Susanti menjelaskan, tidak semua tempat wisata di Indonesia ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memberi kenyamanan bagi wisatawan asing maupun domestik.

"Selain industri makanan dan minuman halal, yang harus dikembangkan yaitu sarana dan prasarana, seperti bandara. Masuk dari bandara atau terminal-terminal kan bagaimana wisatawan bisa nyaman, tapi sarana dan prasarananya  tidak bagus atau mungkin masjidnya kecil. Itu yang harus dikembangkan," jelas Susanti di Jakarta, Jumat (15/4).

Ia mencontohkan destinasi wisata halal Lombok yang kini sudah terkenal di mancanegara. Menurutnya, Lombok belum dapat disebut 100 persen halal. Namun, keseriusan dari pihak Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah untuk berbenah dapat menjadikan Lombok sebagai destinasi halal yang sudah diakui oleh internasional.

"Lombok pun belum 100 persen disebut halal. Mereka pun berbenah diri. Next ke depannya bisa lebih baiklah  para pelaku bisnis," ujarnya.

Untuk itu, pihaknya pun membutuhkan kerja sama dari semua pihak seperti Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Provinsi serta Pemerintah Daerah untuk membenahi lokasi-lokasi wisata. Selain itu, kata Susanti, pihaknya pun telah melaksanakan program Asistensi Wisata Halal di beberapa kota yang ditargetkan akan menyusul Lombok menjadi destinasi wisata halal. Kota-kota yang dinilai memiliki potensi wisata halal terbesar setelah Lombok antara lain Jakarta, Bandung, Padang, dan Aceh.

Program ini merupakan bagian dari Tim Percepatan Untuk Wisata Halal yang merupakan program prioritas Kementerian Pariwisata. Dari program ini, ditargetkan pihak-pihak travel agent yang diberikan asistensi dapat membuat paket-paket wisata halal dalam satu dua bulan ke depan.

"Kami concern sekali dengan wisata halal ini. Ada beberapa travel agent yang membuat paket wisata halal. Makanya kita buat asistensi promosi ini dengan mengundang travel agent, agar mereka mampu 1-2 bulan ke depan, ada paket-paket wisata halal yang ditawarkan," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement