REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Standard Chartered Bank menggandeng International Agency for the Prevention Blindness (IAPB) dalam melaksanakan Program Seeing is Believing. Saat ini telah diluncurkan program tahap kedua yakni Innovation Fund.
Chairman of Seeing is Believing, David Fein mengatakan, sejak diluncurkan pada tahun 2013 dana ini mendukung para inovator mengembangkan beragam ide yang memiliki dampak besar pada pemeliharaan mata.
"Kegiatan ini dilakukan di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah," katanya, Selasa, (12/4).
Standard Chartered telah menyerahkan donasi sejumlah 1,85 juta dolar AS termasuk 0,85 juta dolar AS untuk tujuh proyek yang ada dan mulai mengatasi berbagai permasalahan terkait pencegahan kebutaan.
Proyek-proyek tersebut antara lain Peek Vision Foundation and London School of Hygiene and Tropical Medicine (LSHTM), Proyek Aurolab yakni memproduksi peralatan khusus untuk mengatasi katarak di Indonesia dalam kemasan mudah dibawa (portable), terjangkau, serta terpercaya.
Proyek Daisy Consortium yakni mendesain sebuah cara yang sederhana untuk pasien yang memiliki keterbatasan penglihatan dengan menggunakan ponsel genggam untuk membaca buku.
Selain itu juga proyek Fred Hollows Foundation yakni mengembangkan aplikasi ponsel genggam yang memudahkan petugas administrasi rumah sakit di Cina untuk mencatat dan mempelajari hasil-hasil bedah, dan membandingkannya dengan hasil-hasil dari rumah sakit lain untuk meningkatkan pelayanan.
"Kami gembira memberikan dana hibah inovasi untuk organisasi-organisasi ini agar mereka terus mengembangkan solusi berbasis teknologi untuk mengatasi tantangan seputar kebutaan yang dapat dicegah dan mata yang rusak. Mereka mempunyai kemampuan untuk mengubah cara penyampaian pemeliharaan mata di Afrika dan Asia," ujar Fein.
Ikuti Whatsapp Channel Republika