REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai kelanjutan keputusan pemerintah terkait pembangunan fasilitas gas alam cair atau LNG Blok Masela di darat, pemerintah mulai menyiapkan sumber daya manusia di sekitar Lapangan Abadi, Blok Masela. Alasannya, pembangunan fasilitas LNG diproyeksikan akan menyerap banyak tenaga kerja lokal untuk terlibat dalam proyek.
Penyiapan SDM ini dimulai dengan pembukaaan pendidikan dan pelatihan (diklat) teknis bidang energi dan sumber daya mineral bagi masyarakat di sekitar Blok Masela, Provinsi Maluku oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM Sudirman Said.
Diklat yang dirancang untuk masyarakat di sekitar Blok Masela dinilai sesuai dengan sumber daya migas yang ada di wilayah tersebut meliputi aspek operasional migas. Diklat ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Jokowi di Ambon pada pekan lalu. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi meminta proyek pembangunan kilang gas bumi cair (liquefied natural gas/LNG) di Blok Masela menggunakan tenaga kerja dari Maluku.
Sudirman menjelaskan, pelatihan bagi masyarakat setempat ini merupakan hasil kerja sama Badan Pengembangan Sumber Daya Mineral (BPSDM) ESDM dengan Universitas Pattimura (UNPATTI). Tujuannya, kata Sudirman, untuk mendidik peserta diklat agar mampu melaksanakan transfer knowledge bidang teknologi pengolahan gas kepada mahasiswa Universitas Pattimura dan masyarakat Maluku pada umumnya.
"Proyek Masela akan dibangun delapan tahun lagi. Masih cukup waktu bagi kita untuk menyiapkan SDM Maluku. Kita harus menyiapkan SDM lebih banyak dari quota yang dibutuhkan oleh Kilang LNG Blok Masela, sehingga tinggal pilih putra-putra terbaik Maluku," ujar Menteri ESDM, di Jakarta, Selasa (12/4).
Dalam tahap awal, pendidikan akan dilakukan kerja sama dengan perguruan tinggi di luar Maluku untuk penyediaan dosen yang akan mencetak lulusan mahasiswa yang professional. Untuk dosen dari Politeknik Ambon akan disiapkan oleh Kemenristek Dikti, sedangkan KESDM khususnya BPSDM ESDM menyiapkan dosen-dosen dari Universitas Pattimura.
Sepanjang 2016 ini, judul diklat yang akan dilaksanakan yakni diklat teknis bidang migas, pengelasan (welding), K3LL Migas, Scaffolding, Operator Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban (OPA) Sub Bidang Kran Mobil, Operator Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban (OPA) Sub Bidang Juru Ikat Beban (Rigger), dan Operator Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban (OPA) Sub Bidang Forklift. Di mana masing-masing kelas untuk 20 orang peserta.