REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengundang investor Eropa, khususnya Denmark, untuk menanamkan modalnya di empat sektor Indonesia, yakni sektor energi terbarukan, industri makanan, maritim, serta sektor logistik.
Hal itu disampaikan Kepala BKPM Franky Sibarani dalam kunjungan Menteri Lingkungan dan Pangan Denmark Esben Lunde Larsen di kantor BKPM, Selasa (12/4). Franky menjelaskan, kunjungan Menteri Lingkungan dan Pangan Denmark tersebut bertujuan untuk mempererat kerja sama antara kedua negara. Dalam kesempatan tersebut, Franky menyampaikan beberapa terobosan kebijakan yang terkait dengan investasi.
"Kami mengundang investor Eropa khususnya Denmark menanamkan modalnya khususnya di sektor energi terbarukan, industri makanan, maritim serta sektor logistik," ujarnya dalam keterangan tertulisnya kepada media, Selasa (12/4).
Menurut Franky, realisasi investasi dari negara-negara Eropa selama 2010-2015 tercatat mencapai Rp 149,8 triliun atau 10,1 persen dari total realisasi investasi yang masuk ke Indonesia.
“Sektor terbesar yang masuk adalah sektor kimia dasar dan farmasi dengan kontribusi mencapai 24 persen dari total investasi dari Eropa yang masuk ke Indonesia,” ujarnya.
Franky menuturkan, pemerintah Presiden Joko Widodo melakukan berbagai perbaikan mendasar dalam penyederhanaan perizinan di Indonesia. Hal itu di antaranya dengan layanan online, pelayanan terpadu satu pintu, izin investasi tiga jam, dan investasi langsung konstruksi (KLIK).
Selain itu, pemerintah memberikan kemudahan bagi perusahaan yang ingin mengimpor barang modalnya dengan fasilitas percepatan jalur hijau. "Bulan lalu Presiden meresmikan 11 Pusat Logistik Berikat (PLB) yang akan mempermudah perpindahan barang antarwilayah-wilayah di Indonesia. Ini merupakan salah satu peluang tersendiri di bidang logistik bagi perusahaan Denmark," ungkapnya.
Kunci dari perbaikan-perbaikan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah untuk mengupayakan penyederhanaan perizinan serta percepatan proses yang dilakukan. Franky menambahkan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menjaring minat investasi maupun mengawal minat yang telah disampaikan hingga proses realisasi maupun konstruksi.
"Ini merupakan end to end services yang juga akan diberikan untuk investor Eropa. BKPM juga memiliki kantor perwakilan di London, Inggris, tim marketing officer wilayah Eropa serta EU Desk yang juga akan membantu memfasilitasi investor dari Denmark tersebut," ujarnya.
Komitmen investasi dari negara-negara Eropa pada bulan Januari 2016 mencapai Rp 6,53 triliun, naik hampir 10 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 670 miliar. Kenaikan komitmen investasi Eropa tersebut melanjutkan tren positif tahun 2015, di mana komitmen investasi Eropa sepanjang 2015 mengalami kenaikan 16 persen menjadi Rp Rp 37,3 triliun dibandingkan pada 2014 sebesar Rp 32,2 triliun.