REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Asisten Deputi Bidang Pasar Modal dan Lembaga Jasa Keuangan di Kementerian Koordinator Perekonomian, Agus Heri Susanto mengatakan besaran penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) secara nasional dengan skema bunga sembilan persen sepanjang Agustus 2015-Maret 2016 sudah mencapai Rp 48,81 triliun. Jumlah debiturnya sekitar dua juta orang.
“Enam provinsi dengan penyaluran terbesar adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, dan Bali,” kata Agus dijumpai Republika di Denpasar, Selasa (29/3).
Pemerintah menargetkan penyaluran KUR 2016 berkisar Rp 100 triliun hingga Rp126 triliun dengan total enam juta debitur. Agus menyebutkan rata-rata penyaluran KUR per bulan sekitar Rp 8 triliun.
Pemerintah pusat mengambil lima langkah untuk mencapai target penyaluran KUR tahun ini. Pertama, menambah sektor usaha ekonomi kreatif dalam target penyaluran. Kedua, menambah jumlah bank penyalur KUR, termasuk Bank Pembangunan Daerah (BPD), bank swasta, dan bank campuran totalnya 34 bank.
Ketiga, menambah jumlah penjamin KUR, mencapai tujuh perusahaan penjaminan. Keempat, menambah Lembaga Keuangan Nonbank penyalur KUR, seperti perusahaan pembiayaan dan ventura. Ada empat perusahaan yang telah disetujui, yaitu BCA Finance, Adira Finance, Mega Finance, dan FIF.
Kelima, memberi kesempatan kepada bank untuk menyalurkan KUR sebagai pengganti leading program, seperti Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE). Semuanya menyatu menjadi program KUR.