REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, transaksi lindung nilai di kalangan korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), menunjukkan peningkatan. Total volume transaksi lindung nilai (hedging) beli yang dilakukan BUMN pada tahun 2015 tercatat sebesar 1.848 juta dolar AS atau meningkat sebesar 237 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Hendar menjelaskan, sejumlah BUMN besar seperti Pertamina, PLN, Garuda Indonesia, Petrokimia Gresik, Semen Gresik, dan Semen Padang telah menandatangani master agreement dengan beberapa Bank.
"Secara total volume transaksi lindung nilai beli yang dilakukan BUMN pada 2015 tercatat sebesar 1.848 juta dolar AS atau meningkat sebesar 237 persen dibanding 2014 yang baru sebesar 548 juta dolar AS,"ujar Hendar di Gedung Bank Indonesia, Senin (28/3).
Ia mencontohkan, untuk transaksi lindung nilai ini, Pertamina menandatangani master agreement hedging 2,5 miliar dolar AS dengan BRI, BNI, dan Bank Mandiri. Pertamina, telah melakukan transaksi lindung nilai sejak Juni 2015. Sedangkan PLN, mulai melakukan transaksi lindung nilai sejak April 2015 dan menandatangani master agreement hedging sebesar 950 juta dolar AS dengan BRI dan BNI.