Sabtu 26 Mar 2016 02:45 WIB

BKPM Identifikasi Minat Investasi Furnitur Cina ke Indonesia

Rep: Muhammad Nursyamsyi / Red: Andi Nur Aminah
Kepala BKPM Franky Sibarani.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Kepala BKPM Franky Sibarani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kembali mengidentifikasi minat investasi investor furnitur Cina ke Indonesia. Minat investasi tersebut akan dilakukan dalam bentuk merelokasi pabrik yang mereka miliki akibat biaya operasional di Cina yang terus meningkat serta ketersediaan bahan baku rotan di Indonesia. Kurang lebih 200 pengusaha furnitur dari kota Dongguan, Provinsi Guangdong akan menjadi salah satu target pemasaran investasi yang dilakukan.

Kepala BKPM Franky Sibarani, yang baru saja mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam kunjungan ke Cina menyampaikan, upaya menarik investor padat karya dari Cina merupakan salah satu strategi untuk mencapai target komitmen investasi Cina. Komitmen  investasi yang diharapkan mencapai 30 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 375 triliun dengan asumsi kurs dolar AS Rp 12.500.

"Ada perubahan struktur ekonomi di Cina ke arah konsumsi sehingga industri manufakturnya banyak yang relokasi ke luar. Wacana terkait biaya operasional pabrik furnitur di Provinsi Guangdong serta ketersediaan bahan baku produk furniture menjadi faktor pendukung rencana relokasi tersebut. Kita bersaing dengan Vietnam, India dan Myanmar untuk menarik relokasi industri tersebut," ujarnya dalam keterangan resmi kepada media, Jumat (25/3).

Menurut Franky, industri furnitur yang berminat melakukan relokasi ke Indonesia tergolong sektor industri padat karya yang merupakan sektor prioritas BKPM. 

"Bila mereka memang melakukan relokasi maka potensi penyerapan tenaga kerjanya akan besar. Kalau 200 perusahaan masing-masing perusahaan mempekerjakan 500 orang saja sudah 100 ribu tenaga kerja yang tercipta," lanjutnya.

Lebih lanjut, Franky menyampaikan akan terus melakukan koordinasi intensif dengan Kementerian Perindustrian untuk dapat mengawal peluang untuk menarik investor dari Cina tersebut.

Sementara Marketing Officer Wilayah China Yudha Tri Utama menambahkan BKPM akan melakukan kegiatan pemasaran investasi akhir April mendatang. "Beberapa daerah diharapkan dapat berpartisipasi seperti dari Cirebon, Sukabumi dan Jepara. Daerah-daerah ini dikenal merupakan sentra produksi furniture yang ada di Indonesia," ungkapnya.

Kegiatan rencananya akan dilaksanakan di  Kota Dongguan, Provinsi Guangdong, Cina. Kota Dongguan berada di daerah Selatan China dan Provinsi Guangdong merupakan sentra industri furnitur. Dongguan memiliki area showroom furnitur sepanjang lima kilometer.

Investasi dari Cina yang sepanjang 2015 (tidak termasuk sektor hulu migas dan keuangan) mencapai 628,3 juta Dolar AS, menempatkan Cina sebagai investor terbesar ke-9 di Indonesia. Nilai tersebut di luar angka investasi Cina ke Indonesia yang juga tercatat melalui negara-negara lainnya sebesar 1,53 miliar Dolar AS. Sehingga total investasi dari negara itu pada 2015 sebesar 2,16 miliar dolar AS atau meningkat sebesar 47 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement