Jumat 25 Mar 2016 17:10 WIB

Harga Minyak Mentah Mulai Naik Jadi Pertimbangan Besaran Harga BBM

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Petugas mengisi bahan bakar jenis premium di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta, Rabu (30/12).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Petugas mengisi bahan bakar jenis premium di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta, Rabu (30/12).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah menyatakan penurunan harga bahan bakar minyak tidak akan terjadi secara drastis. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menolak memberikan bocoran berapa tepatnya harta BBM akan mengalami penurunan.

Namun, ia menjelaskan, dengan kondisi harga minyak dunia yang mulai merangkak naik, maka harga jual nanti tidak akan persis pada harga keekonomian. Alasannya, penurunan harga tidak akan diikuti penurunan biaya layanan dan jasa yang terlanjur naik.

"Kita sudah konsisten meninjau per tiga bulan. 1 April kita akan keluarkan Permen untuk penurunan harga BBM. Ini untuk jaga-jaga untuk bulan Juli. Harga mungkin tidak persis berada di paling bawah," kata Sudirman, di Jakarta, Jumat (25/3).

Sudirman menyatakan, masyarakat diminta untuk menunggu pengumuman resmi dari pemerintah pada 2 April mendatang. Namun yang jelas, kata dia, harga BBM khususnya Premium dan Solar akan mengalami penurunan.

"Kita telah melihat harga minyak dunia, kurs rupiah, dan mata rantai pasokan kita yang makin hari makin efisien. Logikanya akan turun. Turunnya akan berapa, satu dua hari akan kita putuskan angkanya," katanya.

Mengenai pencabutan subsidi Solar, Sudirman mengatakan akan dilakukan pembahasan lebih lanjut bersama dengan parlemen. Pencabutan subsidi nantinya akan menambah pergeseran subsidi untuk sektor produktif.

"Kita juga ingin disusulkan ke parlemen apakah nanti bisa dilakukan penggeseran subsidi untuk sektor produktif. Saat ini masih ada Rp 1.000 per liter dan total nya sebanyak Rp 15-16 triliun. Kalau digeser akan bermanfaat," katanya.

Baca juga: Penurunan Harga BBM Subsidi tak Sampai Rp 1.000 per Liter

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement