Jumat 18 Mar 2016 15:58 WIB

Menteri BUMN: Holding Bank BUMN Diperlukan

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Nidia Zuraya
Menteri BUMN Rini Soemarno
Foto: Republika/ Edi Yusuf
Menteri BUMN Rini Soemarno

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menuturkan akan membuat holding bagi bank-bank BUMN. Ia menuturkan, keputusan tersebut harus dilakukan untuk menurunkan biaya bisnis di industri perbankan.

“Tujuannya bukan untuk dijadikan satu. Melainkan agar bank bisa memberikan manfaat yang terbaik bagi para nasabah dengan  memberikan pinjaman yang paling murah,” tuturnya pada dialog publik bertema Peran BUMN dalam Mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) di Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Jumat (18/3).

Rini yakin bank BUMN seperti BRI, Bank Mandiri, dan BNI dapat memberikan pinjaman paling murah kepada nasabah. Asalkan perbankan dapat menerapkan efisiensi biaya serendah mungkin. Menurutnya, hal ini dapat dilakukan jika bank beroperasi secara sinergis melalui induk usaha (holding).

Misal dalam penggunaan ATM. Rini mengemukakan, jika seluruh bank BUMN bisa memiliki ATM bersama dengan satu jalur, biaya penarikkan dan transfer uang dapat ditekan serendah mungkin. Bahkan dalam lima tahun, biaya untuk transaksi antarbank berbeda bisa turun sebesar Rp 30 triliun.

“Bayangkan kalau biaya yang berhasil kita hemat itu bisa dialokasikan untuk kepentingan masyarakat dalam bentuk lain,” tutur Rini. Hal tersebut tentu akan sangat menguntungkan kepentingan rakyat.

Selain itu, ia berpendapat, holding dapat mempercepat dan mengefektifkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). Di mana KUR sendiri cukup berperan signifikan dalam membangun kesejahteraan. Pasalnya program pinjaman tersebut dapat menyentuh masyarakat kalangan menengah ke bawah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement