Selasa 15 Mar 2016 21:45 WIB

Bank Mandiri akan Buat Sertifikat Tanah untuk Nasabah KUR

Rep: C37/ Red: Nur Aini
Pekerja melakukan aktifitas dikantor Bank Mandiri, Jakarta, Senin (19/10).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pekerja melakukan aktifitas dikantor Bank Mandiri, Jakarta, Senin (19/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berencana bekerja sama dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang untuk membantu nasabah Kredit Usaha Rakyat (KUR) membuat sertifikat tanah. Hal ini dilakukan agar para nasabah KUR dapat memiliki aset usai mengembalikan pinjaman.

Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, pihaknya ingin meningkatkan kesejahteraan nasabah KUR. Dengan 2.300 unit mikro, Bank Mandiri mewajibkan nasabah KUR agar memiliki tabungan melebihi pinjaman KUR dalam setahun.

"Setiap debitur kita begitu selesai diharapkan lebih kaya dari sebelumnya. Dengan mewajibkan untuk menabung. Jadi kalau minjem Rp 10 juta, dalam setahun harus nabung lebih dari Rp 10 juta,"kata Budi Gunadi Sadikin saat pemaparan di Rapat Dengar Pendapat di Komisi XI DPR RI, Selasa (15/3).

Selain dengan menabung, pihaknya bekerja sama dengan pihak Menteri Ferry Mursyidan Baldan untuk mensertifikasi tanah nasabah. Karena pada umumnya, nasabah KUR merupakan rakyat kecil yang bahkan tidak memiliki harta berupa sertifikat tanah.

"Umumnya tidak memiliki sertifikat tanah, dan margin kita di mikro agak besar, jadi sekaligus kita uruskan sertifikat tanahnya,"katanya.

Sehingga, pada saat nasabah selesai mengembalikan dana KUR, kesejahteraan nasabah akan lebih meningkat dengan adanya aset berupa tanah. Sementara dari sisi bank, bank dapat memegang sertifikat sebagai jaminan. "Jadi dari segi mereka agar kaya, dan dari sisi bank agar menahan sertifikat tanah, karena jika diberikan ke nasabah akan jadi istri 2 dan 3," ujarnya.

Hingga Februari 2016, kata Budi, Bank Mandiri telah menyalurkan KUR sebanyak Rp 22 triliun dengan outstanding Rp 8 triliun. Jumlah tersebut disalurkan kepada 477 ribu nasabah.

Sementara tingkat kredit bermasalah atau Non Performing Loan/NPL yakni 2,7 persen. "NPL sempat naik lalu turun menjadi 2,7 persen," katanya.

Sementara pada tahun 2015, Bank Mandiri dapat menyalurkan KUR sebesar Rp 3,5 triliun selama empat bulan, dari target sebesar Rp 3,2 triliun.

"Alhamdulillah berhasil menyalurkan 3,5 triliun atau 109,6 persen. Target tahun 2016 kita menyalurkan Rp 13 triliun,"katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement