Kamis 03 Mar 2016 14:44 WIB

Sofyan Djalil: Negara tak Perlu Takut untuk Ekspor dan Impor

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nidia Zuraya
Ekspor Impor (ilustrasi)
Foto: Republika
Ekspor Impor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Sofyan Djalil menyebut kegiatan impor dan ekspor sebagai hal yang sangat wajar. Menurut dia, negara harusnya tak takut apabila ada kebijakan impor dan ekspor.

"Bahwa ada yang kita ekspor dan impor hal yang biasa. Jangan takut pada ekspor atau impor," katanya di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Kamis (3/3).

Dia menjelaskan, Indonesia adalah negara yang wilayahnya sangat luas. Untuk memenuhi kebutuhan pangan di suatu daerah, pemerintah terkadang harus melakukan impor karena biayanya lebih rendah. Namun, hal yang sama juga berlaku untuk komoditi dalam negeri yang diekspor ke negara lain.

Dia mencontohkan, kelebihan stok jagung di Provinsi Gorontalo lebih efisien jika diekspor ke Filipina karena lokasinya berdekatan. Namun, kekurangan jagung di Sumatra bisa jadi lebih baik jika dipenuhi lewat kebijakan impor.

"Karena kadang-kadang biaya memindahkan dari Gorontalo ke Jawa lebih mahal daripada kita impor. Jadi impor dan ekspor dalam hal ekonomi menurut saya hal yang biasa sekali," ucap Sofyan.

Kendati begitu, Sofyan tetap menegaskan bahwa Indonesia harus bisa mencapai target swasembada pangan. Kebutuhan pangan utama, yaitu beras, sebisa mungkin seluruhnya dipenuhi dari dalam negeri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement