Rabu 02 Mar 2016 08:11 WIB

Plastik Berbayar Buka Peluang Perajin Kantong Kain Perca

Red: Nur Aini
Penerapan kantong plastik berbayar untuk barang belanja supermarket akan diujicoba di Indonesia mulai 21 Februari 2016.
Foto: wikipedia
Penerapan kantong plastik berbayar untuk barang belanja supermarket akan diujicoba di Indonesia mulai 21 Februari 2016.

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Pengurangan plastik yang digencarkan pemerintah membuka peluang baru bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM), khususnya perajin kain perca yang memproduksi tas belanja karena toko modern dan pasar swalayan tidak lagi menyediakan kantong plastik gratis.

Salah satu industri kreatif yang memanfaatkan kebijakan pemerintah terkait kantong plastik berbayar itu adalah UMKM kain perca Pelangi Nusantara (Pelanusa) di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. UMKM tersebut membantu memberikan solusi, yakni dengan membuat tas hasil daur ulang sebagai pengganti kantong plastik.

"Produk kami sebagai pengganti kantong plastik untuk berbelanja itu kami beri nama reusable bag atau tas yang bisa digunakan berulang-ulang karena lebih kuat dan mampu menampung belanjaan cukup banyak. Apalagi, kantong reusable itu juga banyak pilihan warna, motif dan ukurannya," kata penggagas Pelanusa, Yanti di Malang, Rabu (2/3).

Sebagai pengganti kantong plastik, katanya, reusable bag ini didesain khusus dengan dua pilihan, bermotif atau polos dan tasnya pun juga didesain untuk penggunaan agar kuat dan muat, artinya tidak mudah rusak bila digunakan dalam jangka panjang. Sedangkan, muat artinya cukup untuk diisi barang-barang atau belanjaan.

Menurut dia, reusable bag ini menjadi solusi bagi konsumen, karena bisa berhemat dan tidak perlu resah saat berbelanja, sebab tasnya bisa digunakan berulang-ulang dan disimpan kembali setelah digunakan. Harga yang dipatok juga relatif murah mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 75 ribu.

Selain harganya terjangkau, kata Yanti, modelnya pun bervariasi, tergantung ukuran dan jenisnya, serta bisa digunakan berulang-ulang, praktis digunakan dan mudah dibawa kemana-mana atau saat berbelanja. "Harapan kami, bisa membantu mengurangi keresahan konsumen dengan kantong plastik berbayar, selain itu kami juga bisa membantu pemerintah untuk mengurangi pemanasan global," ucapnya.

Hingga saat ini sudah ada 300 tas yang mulai diproduksi, ada desain cantik dan menarik yang dibuat untuk konsumen perempuan, ada yang simpel atau polos yang bisa digunakan untuk kaum laki-laki. Sejak diluncurkannya kebijakan kantong palstik berbayar di toko modern dan pasar swalayan, konsumen tidak lagi mendapatkan kantong plastik gratis. Jika konsumen tidak membawa kantong plastik atau tas belanja sendiri, dikenakan biaya Rp 200-Rp 500 per kantong atau jika tidak ingin dikenakan biaya, bisa menggunakan karton (kardus).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement