Selasa 01 Mar 2016 12:54 WIB

SMF Kucurkan Rp 190 Miliar untuk Pembiayaan KPR di Riau

Rep: Sonia Fitri/ Red: Nur Aini
PT Sarana Multigriya Finansial (SMF)
Foto: smf-indonesia.co.id
PT Sarana Multigriya Finansial (SMF)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF untuk pertama kalinya mengalokasikan dana Rp 190 miliar mendukung pembiayaan program sejuta rumah rakyat. Dana tersebut dikerjasamakan dalam bentuk refinancing KPR dengan Bank Riau Kepri. Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian oleh Direktur Utama SMF Raharjo Adisusanto dan Direktur Utama Bank Nagari Irvandi Gustary pada Senin (29/2) di Kantor Pusat Bank Riau Kepri, Pekanbaru, Riau.

"Perjanjian ini menegaskan komitmen SMF dalam memperkuat peran Bank Pembangunan Daerah (BPD) dalam menyalurkan KPR di daerah," kata Raharjo sebagaimana dikutip dalam siaran pers, Selasa (1/3). Melalui kerja sama tersebut, SMF memberikan likuiditas kepada BPD untuk memperbesar penyaluran KPR di daerah.

SMF, kata dia, menyadari semakin tingginya permintaan akan kebutuhan rumah yang layak huni. Oleh karena itu, Program Satu Juta Rumah Rakyat harus didukung terutama dari segi pembiayaan. Hingga saat ini, SMF telah menjalin kerja sama refinancing dengan 9 BPD, yaitu Bank DKI, Bank Nagari, BPD NTB, BPD Kalsel, BPD Kalbar, BPD DIY, BPD Jateng, BPD Sumut, dan Bank Riau Kepri. Ia berharap BPD lainnya dapat bersinergi dengan SMF untuk mendukung program kepemilikan rumah.

Direktur Utama Bank Riau Kepri Irvandi Gustary, mengungkapkan, kerja sama tersebut akan mendorong peningkatan sumber dana jangka panjang dalam menjalankan fungsi bank daerah sebagai lembaga keuangan dalam menyalurkan KPR. Kerja sama tersebut merupakan tindak lanjut dari MoU yang sebelumnya ditandatangani kedua belah pihak.

BPD, kata dia, cenderung dapat lebih spesifik dan mengenal karakteristik masyarakat di daerahnya masing-masing. "Tingginya minat akan perumahan merupakan pangsa pasar yang besar bagi BPD, khususnya dalam memfasilitasi masyarakat yang membutuhkan hunian yang layak," katanya.

Baca juga: Pertumbuhan Kredit di Awal Tahun Melambat

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement