Ahad 28 Feb 2016 18:51 WIB

Program Elektrifikasi Butuh Dana Rp 40 Triliun

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Nur Aini
Petugas PT PLN melakukan perbaikan jaringan listrik di Bawen, Kabupaten Semarang, Senin (16/2).
Foto: Antara
Petugas PT PLN melakukan perbaikan jaringan listrik di Bawen, Kabupaten Semarang, Senin (16/2).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan meluncurkan Program Indonesia Terang (PIT) dalam rangka memenuhi target peningkatan rasio elektrifikasi nasional dari 85 persen pada tahun 2015 menjadi 97 persen di tahun 2019. PIT juga menjadi bagian dari target pemerintah menyediakan akses penerangan bagi masyarakat Indonesia secara merata melalui pembangunan pembangkit 35 ribu MW.

 

Menteri ESDM Sudirman Said menerangkan, hingga saat ini, masih ada 12.659 desa tertinggal yang belum memperoleh akses listrik dari jaringan Perusahaan Listrik Negara (PLN), bahkan 2.519 desa diantaranya belum terlistriki sama sekali.

Ketua Tim Percepatan Energi Baru Terbarukan (EBT) Kementerian ESDM William Sabandar mengatakan, untuk mewujudkan elektrifikasi minimal 97 persen, dibutuhkan dana sekitar Rp 40 triliun hingga 2019 mendatang.

"Target 2019, 10.300 desa atau pencapaian 97 persen elektrifikasi, kita akan lakukan perhitungan, Rp 30-40 triliun untuk 4 tahun ke depan. Di Papua Rp 30-40 miliar itu untuk bangun PLTS1 MW," ujarnya di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Ahad (28/2).

Ia mengatakan, 10.300 desa difokuskan pada enam provinsi yakni Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, NTT, dan NTB, yang ditargetkan akan melistriki 6.962 desa atau sekitar 67 persen dari 10.300 desa.

"Kita coba break down, baik program atau PLN Rp 4 triliun dari APBN per tahunnya, atau Rp 16 triliun dalam 4 tahun selebihnya akan datang dari sumber pendanaan lain. Pelibatan IPP dalam Indonesian Terang. Pelibatan dana donor yang akan masuk. Kerja sama dengan OJK bersama IKNB," katanya menambahkan.

Baca juga: Program Indonesia Terang Diluncurkan untuk Listriki Daerah Tertinggal

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement