REPUBLIKA.CO.ID, TOKOROA -- Tokoroa di Selandia Baru memiliki penduduk sekitar 14 ribu orang. Namun, hal itu tidak membuat sebuah tawaran pekerjaan dengan gaji hampir Rp 3 miliar mudah mendapatkan peminat.
Selain gaji 190 ribu poundsterling atau setara dengan Rp 2,9 miliar, pekerja juga ditawari liburan tiga bulan dan libur di akhir pekan. Pekerjaan tersebut adalah petugas medis di Tokoroa, yang terletak di utara Selandia Baru. Tawaran menggiurkan ini diharapkan dapat menarik minat cukup besar dari para calon pekerja.
Dokter Alan Kenny mengatakan dia telah berjuang begitu banyak untuk mengisi kekosongan pekerjaan. Ada setengah kekosongan dari praktik medis di Tokoroa. Dokter berusia 61 tahun itu mengatakan praktik medis di sana telah 'meledak' sejak tahun lalu. Namun hingga kini masih sulit menamukan orang untuk membantunya menutupi beban kerja yang berkembang.
"Saya dapat menawarkan mereka pekerjaan yang pendapatannya benar-benar menakjubkan, luar biasa. Praktik 'meledak' tahun lalu. Semakin banyak pasien mendaftar, semakin banyak uang yang akan Anda dapatkan," ujarnya seperti dikutip dari Independent.co.uk, Selasa (23/2).
Kenny semakin putus asa karena terus menerus gagal menemukan seseorang untuk berbagi praktik. Ia kini memiliki 6.000 pasien dalam pembukuannya. "Saya mencintai pekerjaan ini dan ingin tinggal, tapi rasanya ingin membenturkan kepalaku di dinding karena sulit menarik dokter ke sini," kata dia.
Dokter di sana bisa menerima penghasilan 150 ribu hingga 200 ribu dolar AS per tahun. Wakil Kepala Eksekutif Jaringan Praktik Pedesaan Umum Selandia Baru,Linda Reynolds mengatakan suasana seperti isolasi yakni kurangnya pilihan sekolah dan layanan internet buruk membuat jarangnya dokter yang mau bekerja di sana.
Baca juga: Pengangkut Sampah di New York Kantongi Gaji Rp 100 Juta per Bulan