REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Groundbreaking Rusunami Sentraland Karawang merupakan pembangunan rumah perdana yang dibangun pemerintah di 2016. Hal tersebut berkat kerja sama Pemerintah Daerah (Pemda) dalam menyediakan lahan dan memudahkan perizinan.
"Ini menunjukkan pemerintah daerah sudah terbuka terhadap program pembangunan perumahan, terutama Rusun, semoga bisa dicontoh Pemda lainnya," kata Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) Syarif Burhanuddin, Rabu (24/2).
Seperti diketahui, kata dia, Pemerintah telah mencanangkan Program Sejuta Rumah dan setiap tahun untuk masyarakat berpendapatan rendah dan komersial. Potensi pembangunan Rusun bersubsidi untuk masyarakat di daerah pun sangat terbuka lebar mengingat kebutuhan rumah juga meningkat setiap tahunnya. Konsep Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) juga akan mengefesienkan pemanfaatan lahan untuk perumahan masyarakat.
Pembangunan Rusunami tidak makan lahan, makanya harus ditempatkan di lokasi-lokasi strategis dan di tengah kawasan terintegrasi. Dengan begitu, ia akan mendekatkan waktu tempuh penghuninya dengan tempat ia bekerja dan beraktivitas sehari-hari.
Pemerintah sejauh ini telah memberikan banyak kemudahan bagi masyarakat agar lebih terjangkau memeroleh rumah, pun memberi kemudahan untuk pengenbang dalam mendirikan rumah. Di antaranya, bantuan uang muka yang dulu 5-10 persen dari harga rumah, kini menjadi 1 persen saja.
Bunga cicilan yang pada awalnya sebesar 7,5 persen pun diturunkan menjadi 5 persen saja dengan jangka cicilan 20 tahun. "Ada pula bantuan uang muka dan pembebasan PPn di batas harga tertentu," ujarnya.