Jumat 19 Feb 2016 13:29 WIB

Insentif Listrik Industri Dinilai Dorong Penyerapan Tenaga Kerja

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Dirut PLN Sofyan Basir
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Dirut PLN Sofyan Basir

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --‎ Sebanyak 250 perusahaan pabrik telah mengambil fasilitas diskon yang menjadi program PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Dari 250 perusahaan, pabrik tekstil pulau Jawa paling banyak mengambil fasilitas tersebut.

"Ada juga 250 perusahaan yang mengambil penundaan pembayaran. Jadi ide ini sangat membantu positif," kata Direktur Utama PLN Sofyan Basir di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (18/2) malam.

Dia menjelaskan, pabrik-pabrik tersebut awalnya menggunakan listrik 10 ribu watt, dan dipakai saat malam karena harga murah. Pabrik kemudian menambah jumlah listrik sebesar 4.000 watt di malam hari.

"Tambahan (listrik) di malam hari ini yang dapat diskon.  Malam saja yang diskon, yang siang bayar normal," kata Sofyan.

Menurut Sofyan, dengan adanya diskon tersebut, maka akan berpengaruh pada penyerapan tenaga kerja yang tinggi. Dengan begitu, Sofyan juga akan membuka peluang bagi industri padat karya untuk mendapatkan fasilitas ini.

"Boleh nanti pelan-pelan kita buka. Cuma kan tidak mungkin semua. Kebijakan ini termasuk yang bikin pertumbuhan naik hingga tujuh persen. Itu tandanya kalau kebijakannya benar," ungkap Sofyan.

(Baca: Insentif Listrik Bagi Industri Kurang Diminati)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement