Ahad 14 Feb 2016 16:00 WIB

BRI Syariah Andalkan Pembiayaan Rumah Subsidi

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Rumah bersubsidi.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Rumah bersubsidi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk bisnis pembiayaan konsumer, BRI Syariah mengunggulkan produk pembiayaan rumah bersubsidi (FLPP). Perkembangan bisnis ini pun sangat terjaga.

Kepala Grup Pembiayaan Konsumer BRISyariah Sri Esti Kadaryanti menjelaskan, BRISyariah sangat berkomitmen membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk mempunyai rumah pertama. Total realisasi rumah FLPP BRI Syariah sudah mencapai 6.647 unit rumah tapak dengan outstanding pembiayaan Rp 532 miliar per Desember 2015.

Kontribusi bisnis pembiayaan rumah FLPP terhadap total pembiayaan konsumer mencapai 16 persen. Pada 2016 ini, BRISyariah menargetkan pembiayaan rumah tapak FLPP senilai Rp 430 miliar atau sekitar 4.300 unit rumah. Sebaran mayoritas masih di kota tingkat dua seperti Pontianak, Bekasi Palembang, Cilegon (termasuk Serang), Pekanbaru, Bogor, Banyuwangi, Malang, dan Cirebon (Majalengka, Majalaya).

''Karena rumah pertama dan sangat diperjuangkan kepemilikannya oleh nasabah, NPF sangat terkendali, jauh di bawah satu persen,'' kata Esti dalam silaturahim dengan media di Jakarta, Jumat (12/2). 

Untuk mencapai target, BRISyariah menawarkan promo KPR iB FLPP dengan uang muka lima persen dari harga rumah saat ini hingga Juni 2016 mendatang. Karena program pemerintah, uang muka KPR iB FLPP dikecualikan dari aturan rasio pembiayaa terhadap nilai agunan (FTV) yang diatur Bank Indonesia, bebas PPN dan bebas premi asuransi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement