Kamis 04 Feb 2016 14:32 WIB

Menko Darmin: Panasonic dan Toshiba Kalah Bersaing

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Pengunjung melihat beberapa produk eletronik merk Panasonic di salah satu toko elektronik, Jakarta, Rabu (3/2).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pengunjung melihat beberapa produk eletronik merk Panasonic di salah satu toko elektronik, Jakarta, Rabu (3/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar 2.500 pekerja terancam terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat ditutupnya pabrik Toshiba dan Panasonic. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai penutupan kedua pabrik tersebut dapat terjadi lantaran perusahaan tak dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya.

"Bahwa bisa saja ada karena kalah bersaing dengan perusahaan Korea, Cina, bisa," kata Darmin di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (4/2).

Darmin pun meminta agar penutupan pabrik tak selalu dinilai lantaran perusahaan tersebut enggan melanjutkan investasinya di Indonesia.

"Jadi jangan selalu melihat itu sebagai karena enggak mau investasi di sini. Bisa karena tidak bisa bersaing," tambah dia.

Selain itu, Darmin juga enggan menyebut penutupan sejumlah pabrik di dalam negeri menyebabkan adanya PHK massal.

Seperti diketahui, pabrik Panasonic Lighting dan pabrik Toshiba di Cikarang-Bekasi telah resmi ditutup. Penutupan kedua perusahaan ini berdampak pada pemutusan hubungan kerja ribuan pekerjanya.

Menurut Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, terdapat sekitar 2.500 pekerja yang akan terkena PHK. Saat ini, pekerja pun tengah dalam proses negosiasi pesangon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement