REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Perindustrian Saleh Husin menganggap tutupnya operasional PT Ford Motor Indonesia (FMI) tidak mengherankan, karena kompetitornya di Indonesia tidak hanya menjual mobil, namun juga memproduksi komponen otomotif.
"Sudah tentu Ford kalah bersaing karena kompetitornya memproduksi komponen di Indonesia. Para pabrikan itu membangun industri komponen di sini karena mereka bervisi panjang, serius," kata Saleh melalui siaran pers di Jakarta, Selasa.
Untuk itu, Saleh mengajak seluruh produsen otomotif yang ada di Indonesia untuk mendorong pengembangan industri komponen untuk mendongkrak industri otomotif.
Dalam hal ini, pemerintah memberikan insentif berupa Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP) untuk impor bahan baku pembuatan komponen."Langkah itu berpengaruh pada harga jual kendaraan bermotor yang menggunakan komponen tersebut," ujar Menteri Saleh.
Selain itu, ia juga mengajak produsen otomotif menjadikan Indonesia sebagai basis produksi jika ingin menang dalam persaingan pasar otomotif Tanah Air.
Terkait langkah Ford yang memilih hengkang, Saleh mengatakan hal tersebut tidak akan berpengaruh terhadap industri otomotif nasional.
"Ford hanya mengimpor mobil dari pabriknya di Thailand, maka tidak menimbulkan tidak akan ada dampaknya bagi industri otomotif nasional," ujarnya.
Selain itu, selama ini keberadaan Ford di Indonesia tidak didukung dengan industri komponen.
Hal ini berbeda dengan industri kendaraan bermotor lain yang juga membangun struktur industri komponen di Indonesia.