REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat komitmen investasi dari 10 negara yang menjadi prioritas sepanjang tahun 2015 meningkat sebesar 40 persen. Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan kenaikan komitmen investasi tersebut menunjukkan bahwa Indonesia masih menjadi tujuan investasi yang menjanjikan.
"Dari 10 negara yang ditetapkan menjadi prioritas komitmen investasi yang dicatatkan mencapai 63,3 miliar dolar AS naik 40 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (22/1).
Menurut Franky, pertumbuhan 10 negara prioritas pemasaran tersebut berada di atas pertumbuhan komitmen investasi asing yang hanya 29 persen. Posisi teratas ditempati oleh Tiongkok sebesar 22,2 miliar dolar AS atau naik 42 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Negara-negara sumber investasi utama juga mencatatkan pertumbuhan yang cukup signifikan di antaranya Singapura naik 69 persen menjadi 16,3 miliar dolar AS, Jepang naik 95 persen menjadi 8,1 miliar dolar AS dan Korea Selatan naik 86 persen menjadi 4,8 miliar dolar AS. "Pertumbuhan angka komitmen investasi ini akan dikawal oleh BKPM, sehingga dapat mendukung pencapaian modal di tahun 2016. Dengan berbagai kondisi perekonomian global yang masih tidak menentu maka pencapaian target penanaman modal menjadi penting," katanya.
Sepanjang 2015, nilai komitmen investasi tercatat mencapai Rp 1.852 triliun artinya meningkat 45 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Dari pencapaian tersebut, penanaman modal dalam negeri (PMDN) berhasil mencatatkan kenaikan fantastis hingga 89 persen.
Sementara dari sisi sektor prioritas kenaikannya juga cukup menggembirakan. Kenaikan terbesar dicatatkan oleh industri padat karya senilai 274 persen, kemudian sektor infrastruktur 226 persen, sektor pertanian 159 persen, sektor pariwisata dan kawasan 93 persen, industri substitusi impor dan industri hilirisasi mineral keduanya 53 persen dan industri orientasi ekspor naik 6 persen. Hanya sektor maritim yang turun 54 persen.
BKPM mencatatkan realisasi investasi sepanjang 2015 sebesar Rp 545,4 triliun meningkat 17,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Capaian realisasi investasi tersebut melampui target tahun 2015 sebesar Rp 519,5 triliun (105 persen).