REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk tahun 2016 menyiapkan pembangunan pabrik di tiga wilayah, yakni Aceh, Kupang-NTT, serta Papua. Pembangunan ini untuk memenuhi target pemerintah, yakni produksi 100 juta ton semen pada tahun 2030.
Deputi Proyek Pabrik Semen Rembang Ari Wardhana mengatakan dari tiga wilayah tersebut yang bisa segera direalisasikan adalah di wilayah Aceh, tepatnya di wilayah Pidi. Di wilayah itu lahannya sudah tersedia, yakni dengan kerja sama PT Samana sebagai penyedia lahan dengan luasan sekitar 1.500 hektare.
Pembangunan pabrik semen di Aceh berkapasitas 3 juta ton per tahun dengan nilai investasi Rp4,4 triliun ini diharapkan mulai dikerjakan September 2016. "Saat ini 37 izin sedang dalam tahap proses, dan kurang satu mengenai studi mengenai khas batuan. Mudah-mudahan pada September 2016 bisa segera direalisasikan dan dibangun," katanya, Sabtu (16/1).
Sementara untuk Papua, kata Ari, lokasi pabrik rencananya terletak di wilayah Manokwari, Papua Barat, dengan kapasitas produksi 2,5 juta ton per tahun. "Untuk di wilayah Papua secara inftrastrukturnya sudah bagus, namun pasarnya sedikit, mudah-mudah bisa menyusul juga pelaksanaan proyeknya," katanya.
Sedangkan di wilayah Kupang-NTT, Ari menjelaskan juga sudah selesai melakukan penandatangan kerja sama dengan pemerintah daerah setempat, dan diharapkan bisa menyusul untuk izin realisasi pabrik. Saat ini holding PT Semen Indonesia sedang menyelesaikan proyek pabrik semen di Kabupaten Rembang, dan diperkirakan bisa mulai produksi semen pada Oktober 2016.
Tahapan pembangunan di proyek Pabrik Rembang saat ini sudah mencapai 82 persen dan memasuki pekan ke 99.
Pabrik di Kabupaten Rembang mempunyai luas sekitar 57 hektare, dan potensi batu kapur yang dimiliki sebagai bahan dasar semen hingga 130 tahun, dengan nilai investasi sebesar Rp 4,452 triliun.