Selasa 12 Jan 2016 22:16 WIB

Agara Bertekad Jadi Lumbung Pangan Aceh dan Sumut

Padi
Padi

REPUBLIKA.CO.ID, ACEH TENGGARA --- Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara (Agara) bertekad menjadikan daerahnya menjadi lumbung pangan utama penyangga kebutuhan pangan di wilayah Aceh dan Sumatra Utara. Daerah tersebut pun membuat gebrakan dengan memberikan benih unggul hibrida kepada para petaninya.

“Program ini sudah dirintis sejak periode awal pemerintahan dan, alhamdulillah, kini membuahkan hasil,” kata Bupati Agara H Hasanuddin Broeh, Selasa (12/1).

Hasanuddin melanjutkan, Agara yang sebelumnya hanyalah daerah penghasil produk pertanian yang biasa-biasa saja, kini sudah berubah menjadi daerah yang surplus. “Produksi padi melebihi kebutuhan warga, jagung melimpah dua kali lipat, dan ikan air tawar menjadi pemasok utama untuk Sumatra Utara,” ujarnya.

Menurut Hasanuddin, selain memasok benih unggul hibrida untuk tanaman pangan, semisal padi dan jagung, Pemkab Agara juga memberikan bibit ikan darat yang mudah berkembang biak di Agara, seperti Nila dan Gurame. Semua itu dilakukan untuk mendongkrak produksi pertanian Agara.

Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Agara Ramli Desky menyatakan, aktualisasi kebijakan Bupati dilakukan dengan menggenjot pencapaian 10 persen hasil panen padi melalui program Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GPPTT). Luasan lahan yang disiapkan untuk tanaman padi seluas 22 ribu hektare dan komoditas jagung seluas 26 ribu hektare. Adapun alokasi untuk lahan benih bantuan yang diterima Dinas Pertanian dan Hortikultura Agara untuk komoditi padi seluas 5.000 hektare dan komoditi jagung 3000 hektare.

Menurut Ramli, pembagian benih bantuan itu meliputi daerah sentra kawasan penghasil jagung, seperti Kecamatan Bambel, Bukit Tusam, Semadam, Deleng Pokisen, Babussalam, BB Rahmah, dan beberapa kecamatan lainnya. Dinas juga telah membangun jaringan irigasi pedesaan (Jides) dan jalan usaha tani (Jitut) dengan menggunakan angggaran otonomi khusus provinsi ataupun dana dari APBK 2015.

“Namun, karena untuk memperluas lahan persawahan di Agara sudah tidak mungkin karena penyempitan lahan akibat perluasan pemukiman warga, maka Dinas Pertanian melakukannya dengan mengubah cara, yaitu melalui Indek Pertanaman atau IP,” ujar Ramli.

Komandan Kodim 0108 Letkol Inf Yudiono dalam acara panen bersama P 35 di lahan seluas satu hektare di Desa Salim Pinim I Kecamatan Tanoh Alas Kabupaten Aceh Tenggara menyatakan, untuk membantu Pemkab Agara mengakselerasi perwujudan swasembada padi dan jagung, maka jajaran Kodim 0108 diperintahkan melakukan pendampingan. Pendampingan bukan hanya mengawal dan menemani petani hingga ke sawah, tetapi juga harus memiliki kemampuan menanam secara benar, sehingga mereka di lapangan efektif sebagai mitra petani.

“Selama ini, para Babinsa sudah melakukan banyak hal untuk mengawal dan mendampingi petani agar saprodi yang diterimanya tepat, baik jumlah maupun waktunya. Hasilnya target produksi dan produktifitas dapat sesuai target yang ditetapkan Pemkab Agara,” ujar Yudiono.

Manager DuPont Wilayah Aceh Bambang Misdiyanto menyatakan, program pelatihan para Babinsa sudah banyak dilakukan oleh PT DuPont Indonesia. Hal itu merupakan wujud dukungan, kepedulian, dan komitmen korporasi untuk membantu percepatan swasembada padi dan jagung di Indonesia.

“Kami sangat mengapresiasi keterlibatan TNI AD di dalam membantu Kementerian Pertanian guna mencapai target-target swasembada atas komoditas padi dan jagung,” kata Bambang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement