Jumat 08 Jan 2016 19:43 WIB

Hadapi MEA, Pelaku UKM Dilatih Bahasa Inggris

Red: Nur Aini
Usaha kecil menengah/UKM (ilustrasi)
Foto: Antara
Usaha kecil menengah/UKM (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Sejumlah pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) Kota Cimahi, Jawa Barat, mendapatkan pelatihan bahasa Inggris untuk mempersiapkan diri menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

"Pelaku UKM ini harus memiliki kemampuan bahasa Inggris dalam menghadapi MEA, kalau tidak akan sulit memasarkan produk jika komunikasi tidak lancar," kata Ketua Bidang Keorganisasian Promas Business Gruop, Winda Budiastuti penyelenggara pelatihan tersebut di Cimahi, Jumat (8/1).

Ia menuturkan berbahasa asing khusus bahasa Inggris dibutuhkan bagi pelaku usaha ketika memasuki era MEA. Selama ini, menurut dia, masih banyak pelaku usaha di Cimahi kemampuan berbahasa Inggrisnya masih kurang. "Saya menyadari kemampuan bahasa Inggris saya juga masih kurang, dari situ saya ajak rekan-rekan lainnya untuk belajar bahasa Inggris," kata Winda.

Jika pelaku usaha tidak memiliki kemampuan berbahasa Inggris, Winda khawatir tidak mampu bersaing dalam memasarkan produknya dengan produk asing. Jika komunikasi berjalan baik, kata dia, maka peluang memasarkan produk ke pasar internasional akan lebih besar dan terbuka. "Kemampuan individu menguasai bahasa Inggris itu sebagai penopang untuk menembus pasar internasional," katanya.

Selain kebutuhan untuk berkomunikasi langsung, kata dia, pelaku UKM juga dapat menuliskan bahasa Inggris di setiap kemasan produknya. "Label dan komposisi bahan dalam kemasan harus ditulis dengan bahasa Inggris kalau ingin produknya go international," katanya.

Pengajar Bahasa Inggris, Ani Suparyati mengatakan kegiatan belajar bahasa asing itu penting bagi pelaku UKM dalam meningkatkan kualitas diri sekaligus menjalankan bisnisnya dalam menghadapi MEA. Pelaku usaha yang memiliki kemampuan bahasa Inggris itu, kata dia, akan memiliki kepercayaan diri untuk bersaing dengan produk-produk asing lainnya. "Kalau ingin measarkan produknya menembus pasar luar negeri, maka harus cakap berbahasa Inggris," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement